Suara.com - Staf Khusus Presiden Untuk Papua Lenis Kagoya ikut mengomentari aksi penembakan oleh kelompok bersenjata yang menewaskan pekerja Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12) akhir pekan lalu.
Lenis menilai, aksi penembakan tersebut merupakan musibah. Penyerangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata, kata Lenis, tidak bisa dipastikan memiliki tujuan terkait masalah kemerdekaan Papua.
"Tidak bisa dipastikan insiden itu terkait ideologi, yakni Papua merdeka. Jadi saya bilang itu musibah, tiba-tiba ada penyerangan," ujar Lenis kepada Suara.com, Rabu (5/12/2018).
Sebab, kata Lenis, sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo tahun 2014 hingga 2017, tidak pernah ada penembakan dengan tujuan menghalang-halangi pekerjaan pembangunan.
"Karena 2014 sampai 2017 ini kan zaman Presiden Jokowi, kan enggak pernah ada penembakan, yang terjadi kekinian kan kepentingan pribadi, kepentingan politik. Masalah menghalangi pekerjaannya Pak Jokowi jarang sekali," kata dia.
Karena itu, menurut Lenis, aksi penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua tidak bisa dikaitkan dengan pembangunan Trans Papua.
Lebih lanjut ia menduga, orang-orang yang menjadi korban penyerangan itu mengganggu kelompok separatis saat peringatan hari kemerdekaan Papua 1 Desember 2018.
"Kalau 1 Desember, ada kelompok-kelompok masyarakat yang upcara. Tidak boleh ada yang mengganggu. Kalau ada yang memotret, tentu perlu dipertanyakan. Apakah mereka sengaja memotret. Makanya kelompok bersenjata marah, keluar, dan mencari siapa yang memotret,” tuturnya.
Baca Juga: Musim Libur Nataru, Penumpang Angkutan Umum Naik Jadi 20,7 Juta
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu