Suara.com - Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin, Lukman Edy memandang pemberitaan media massa mainstream soal Reuni 212 objektif berdasarkan fakta-fakta yang diterima media di lapangan.
Hal itu dikatakan Lukman soal pernyataan Prabowo jika pers di Indonesia banyak bohongnya. Kekesalan Prabowo berawal dari seringnya media menerbitkan berita tidak berimbang dalam memberitakan jalannya Pemilihan Presiden 2019.
"Kalau sebagian besar televisi, media cetak dan elektronik menyiarkan fakta sebenarnya dan bukan framing, maka tidak bisa disalahkan. Itu objektivitas media cetak dan elektronik dalam melihat Reuni 212," katanya di Posko Cemara, Jakarta, Kamis.
Tim Jokowi mengklaim memantau bahwa pemberitaan utama atau headline media cetak banyak sekali yang menampilkan berita Reuni 212 secara objektif dengan dilengkapi foto.
Begitu juga dengan media televisi, meskipun tidak semuanya melakukan siaran langsung di lokasi, namun menurut dia, pemberitaannya cukup banyak.
"Teman-teman media saya rasa memiliki tanggung jawab menyampaikan apa adanya. Teman-teman media bukan pihak yang menutup mata dan telinga terhadap fakta-fakta di lapangan," jelasnya.
Dia mengatakan, jika ada yang tidak puas terhadap pemberitaan media terkait Reuni 212, pihak tersebut tidak tuntas dalam melihat demokrasi media.
"Karakter ingin mendikte media, ingin mem-framing media, itu kan karakter 20 tahun lalu. Sekarang tidak bisa seperti itu," ujar dia. (Antara)
Baca Juga: PSI: Reuni 212 Diikuti 11 Juta Orang Kesurupan, Prabowo Harus Dirukiah
Berita Terkait
-
Sandiaga 9 Kali Jual Saham Saratoga untuk Biaya Kampanye
-
Sandiaga Lebih Hebat dari Nabi Yusuf Dalam Mengatasi Krisis, PSI : Arogan!
-
Akun Politik Ramaikan Twitter Sepanjang 2018, Ini Juaranya!
-
Viral Potret Iriana Jokowi Menunggu Pesawat Delay Tanpa Pengawalan
-
Spanduk 'Jokowi Bersama PKI' Dianggap Lecehkan Kepala Negara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor