Suara.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta masyarakat untuk tidak benci kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai seorang non muslim dan keturunan Tionghoa. Hal itu ditegaskan Prabowo sebagai bentuk respeknya terhadap kehidupan masyarakat majemuk di Indonesia.
Cerita Prabowo itu disampaikannya saat menyampaikan pidato di acara gala dinner bertajuk 'Tionghoa dan Bisnis di Mata Prabowo Subianto' di Grand Ballroom Suncity, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam. Prabowo mulanya mengungkapkan kalau pandangan dirinya terhadap keturunan Tionghoa sama rata seperti memandang keturunan Jawa.
"Saya memandang keturunan Tionghoa sama seperti saya memandang keturunan Jawa. Banyak keturunan Tionghoa yang patriotik, banyak keturunan Jawa yang brengsek. Dalam setiap saya melangkah, saya tidak membeda-bedakan," kata Prabowo.
Hal itu lantas dibuktikan Prabowo saat mengusung Ahok pada Pemilihan Gubernur DKI 2012. Saat itu, Ahok maju sebagai Wakil Gubernur mendampingi Joko Widodo atau Jokowi. Prabowo mengungkapkan keberaniannya tersebut malah memancing amarah dari para tokoh Islam.
"Karena saya dulu yang berani mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI. Aku yang mencalonkan," ujarnya.
Namun tak disangka, saat Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang maju sebagai Presiden periode 2014 - 2019, Ahok menyulut emosi masyarakat umat Islam. Sebuah video beredar di media sosial yang menampilkan pidato Ahok di kawasan Kepulauan Seribu. Dalam video itu Ahok menyebut 'dibohongi pake Surat Al-Maidah ayat 51'.
Video yang sudah diedit oleh tersangka Buni Yani itu menjadi akar amarah umat Islam hingga lahir Aksi Bela Islam yang lebih dikenal sebagai Aksi Bela 212. Sejumlah aksi yang dihadiri ribuan massa itu akhirnya membuat Ahok masuk ke penjara karena didakwa telah melakukan penistaan agama.
"Apa yang terjadi sesudah itu, ya di luar pemikiran saya dan kemampuan saya," ucap Prabowo.
Meskipun begitu, Prabowo meminta masyarakat untuk tidak membenci Ahok lantaran dirinya keturunan Tionghoa yang beragama non muslim. Hal itu menjadi bentuk Prabowo yang menginginkan masyarakat di Indonesia tidak membawa latar belakang seseorang kalau melakukan kesalahan.
Baca Juga: Jika Terpilih, Ini Janji Prabowo Subianto pada Rakyat Indonesia
"Kalau dia kemarin jatuh, mohon jangan dijatuhkan karena dia orang Tionghoa atau dia orang Kristen. Kalau dia jatuh karena dia salah, ya itu tanggung jawab dia sebagai pemimpin dan sebagai pribadi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran