Suara.com - Jajaran Kodam XIV/Hasanuddin membongkar jaringan penipuan melalui duplikasi aplikasi WhatsApp dengan berkedok sebagai anggota TNI untuk meminta transfer uang.
"Pelaku menggunakan modus clone aplikasi WhatsApp, sehingga HP asli yang dimiliki korban tidak bisa dipergunakan, di mana pada profile akun penipu memasang foto pejabat TNI," kata Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin Kolonel Alamsyah seperti dilansir Antara di Makassar, Sabtu (8/12/2018).
Dia mengatakan, maraknya penipuan dengan modus minta pulsa atau minta transfer uang kepada kalangan pejabat atau anggota TNI dengan modus melakukan Clone Aplikasi WhatsApp itu, menyebabkan Kodam XIV/Hasanuddin membentuk tim penyidik pada awal Desember 2018.
Setelah dilakukan penyidikan, lanjut dia, pihak Kodam Hasanuddin berhasil mengusut jaringan penipuan itu dan menangkap dua orang terduga pelaku yang berinisial AL dan AS yang berdomisili di Kabupaten Palopo, Sulsel.
Selanjutnya, kata Alamsyah, setelah dilakukan pengembangan kasus di lapangan, tim kembali menangkap satu orang kawanan jaringan terorganisir yang berinisial IG yang berstatus sebagai mahasiswa.
Hingga saat ini pengembangan kasus masih dilakukan untuk mencari pelaku dan otak dari penipuan berkedok aplikasi gawai.
Sementara pelaku yang sudah terjaring kini telah diamankan untuk melanjutkan proses hukum. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban penipuan berikutnya, pihak Kodam menyosialisasikan pada jajarannya dan masyarakat umum agar tetap berhati-hati.
Apabila ada pesan whatsApp yang mencurigakan, hendaknya segera melaporkan kepada pihak keamanan setempat dan terdekat dari lokasinya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Klaim Elektabilitasnya Mencapai 40 Persen
Berita Terkait
-
Kronologis Penipuan dan Penggelapan yang Dialami Five Vi
-
Ditantang TNI Datang ke Timika, Jubir OPM: Lebih Baik Undang Penyelidik PBB
-
Kementerian PUPR Akui Proyek Trans Papua Libatkan TNI AD buat Buka Jalan
-
Apresiasi Langkah Jokowi, Ketua MPR Tetap Minta Usut Penembakan di Papua
-
16 Jenazah Korban Penembakan di Trans Papua Diterbangkan ke Makassar
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh