Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memberikan apresiasi terhadap para suporter Persija atau disebut Jakmania yang telah menjaga ketertiban. Namun, ketertiban itu diwarnai dengan aksi vandalisme di bus Transjakarta usai Macan Kemayoran memenangi Liga 1.
Setelah Macan Kemayoran unggul dengan skor 2-1 dari Mitra Kukar, sejumlah Jakmania melakukan aksi vandalisme di badan bus Transjakarta yang melintas dengan menuliskan 'JKT DAY'. Mengetahui hal itu, Anies mengecam keras aksi yang dilakukan oleh oknum Jakmania itu.
"Vandalisme itu tidak bisa dibiarkan, harus ditegakkan aturannya. Kita nanti lihat siapa pelakunya," kata Anies saat ditemui di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (10/12/2018).
Meski demikian, Anies mengakui secara keseluruhan ia mengapresiasi Jakmania yang mau tertib dalam seluruh rangkaian proses pertandingan Persija melawan Mitra Kukar pada Minggu (9/12/2018) sore. Menurut Anies, para Jakmania telah berusaha maksimal untuk tetap menjaga ketertiban.
Adapun mengenai beberapa Jakmania yang lolos dalam gerbang pengamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Anies meminta agar warga tidak menyimpulkan secara keseluruhan para Jakmania tidak tertib. Sebab, menurut Anies secara keseluruhan para Jakmania telah tertib
"Jangan puluhan ribu orang tadi malam aman tenang lalu ada yang mencoba mengamankan lolos satu itu dianggap gagal," ungkap Anies.
Sebelumnya, Persija Jakarta memutus puasa gelar juara usai menundukan Mitra Kukar dengan skor 2-1 pada Minggu (9/12/2018). Keberhasilan Macan Kemayoran menyabet gelar juara Liga 1 tercoreng oleh oknum suporter yang melakukan vandalisme di bus milik PT. Transjakarta.
Menanggapi peristiwa itu, Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya akan melaporkan aksi tersebut ke aparat kepolisian. Dirinya menjelaskan, bus dengan nomor MYS-17078 itu dicoret dengan tulisan 'JKT DAY'.
"Keterangan saksi maupun rekaman kamera akan menjadi laporan agar pelaku diberikan sanksi tegas," ujarnya.
Baca Juga: Persija Juara Liga 1, Rezaldi Hehanusa: Kerinduan Jakmania Terbayarkan
Berita Terkait
-
Polisi Belum Terima Laporan Pencoretan 'JKT DAY' di Bus TransJakarta
-
TransJakarta Akan Lapor Polisi untuk Tangkap Pencoret 'JKT DAY'
-
Bus Transjakarta Jadi 'Korban' Kemenangan Persija Jakarta
-
Dua Faktor Pawai Persija Juara Liga 1 Ditunda
-
Polda Metro Belum Terima Pemberitahuan Konvoi Kemenangan Persija
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor