Suara.com - Program Padat Karya Tunai infrastruktur berbasis masyarakat yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) pada 2018 dianggarkan sebesar Rp11,28 triliun, dimana Rp2,4 triliun merupakan belanja upah. Melalui program cash for work ini, masyarakat tidak hanya sebagai penerima manfaat, namun juga terlibat dalam pembangunannya.
Program PKT di KemenPUPR terdiri dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi, Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW), Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masayarakat ( Pamsimas), Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), pembangunan rumah swadaya maupun rusun dan rumah tapak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan pemeliharaan rutin jalan.
Program-program tersebut bertujuan untuk mendukung Nawa Cita, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan komitmen Indonesia melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs).
PKT Sanimas, misalnya, bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi layak, khususnya bagi MBR. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017, akses sanitasi layak di Indonesia pada 2017 mencapai 76 persen.
Tersedianya infrastruktur sanitasi diharapkan dapat mengurangi jumlah praktik buang air besar sembarangan di Indonesia, yang masih banyak dilakukan masyarakat.
“Kementerian PUPR terus berupaya memenuhi target 100-0-100 pada 2019, yakni tersedianya 100 persen akses air minum aman, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak bagi masyarakat,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, beberapa waktu lalu.
Salah satunya dilakukan di 10 desa, di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Melalui PKT Sanimas, sebanyak 440 jamban dan 373 septic tank dibangun di kawasan itu dan tersebar di Desa Sungai Kinjil, Desa Sukabangun, Desa Ulak Medang, Desa Batu Tajam, Desa Mahawa, Desa Serengkah Kanan, Desa Rangga Intan, Desa Muara Jekak, Desa Alam Pakuan, dan Desa Mekar Raya.
Masyarakat diberdayakan sebagai pelaku utama pembangunan fasilitas sanitasi di desanya, sementara KemenPUPR, melalui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Barat, Ditjen Cipta Karya, menyediakan Fasilitator Kabupaten (Faskab) dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) untuk memberikan pendampingan teknis dan administrasi anggaran.
Setiap desa mendapatkan dana sebesar Rp300 juta untuk pembangunan jamban dan septic tank, baik individu maupun komunal, yang dapat digunakan 15 kepala keluarga. Tenaga kerja yang dilibatkan setiap desanya sebanyak 20 orang.
Program Padat Karya diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya, dengan tidak buang air besar di hutan belakang rumah maupun di sungai, sehingga rentan terhadap penyakit, seperti diare. Ke depan, desa-desa yang telah mendapat program ini memiliki status desa dengan sanitasi layak dan sehat.
Tag
Berita Terkait
-
Angka Kebutuhan Rumah di Jakarta Mencapai 11 Juta Unit
-
Hari Air Dunia 2024, Air untuk Perdamaian
-
Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Brantas Abipraya Kebut Penataan Sumbu Kebangsaan sebagai Simbol Harmonisasi IKN Nusantara
-
Jelang Ramadan, Jokowi Kerek Naik Tarif Tol MBZ Hingga 35%
-
KPR 35 Tahun: Peluang Bagi Generasi Muda atau Potensi Kredit Bermasalah?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal