Suara.com - Seorang pria bernama Joko Susilo ditangkap jajaran Polda Jawa Timur (Jatim). Ia diciduk karena menyaru sebagai HRD Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat untuk menipu dengan modus tawaran kerja.
Aksi Joko berhasil diungkap Subdit V Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus (Ditrreskrimsus) Polda Jatim.
"Tersangka mengaku sebagai HRD Konsulat Jenderal Amerika Serikat, lalu menggunakan modus menawarkan pekerjaan di Konjen AS melalui media sosial Facebook dengan akun bernama Bimo Nugroho," kata Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi seperti dilansir Beritajatim.com, Senin (10/12/2018).
Menurut Harissandi, atas aksinya itu, Joko berhasil memperdaya enam orang sebagai korban penipuan. Para korban itu percaya lantaran tersangka sengaja memasang foto logo konsulat Amerika Serikat pada akun Facebook yang ia pakai.
Dalam iklan lowongan, untuk menarik minat korban, HRD Konjen Amerika Serikat abal-abal ini juga mencantumkan berbagi fasilitas yang akan didapat para korban. Di antaranya gaji hingga Rp 6 juta perbulan.
"Rata-rata masing-masing korban menyetorkan uang Rp 2 juta rupiah pada korban," terang Harissandi.
Pada kasus ini, Joko akan dijerat melanggar UU ITE Nomor 19 tahun 2016 tentang Manipulasi, Penciptaan, Perubahan, Penghilangan, Pengrusakan Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik dengan tujuan seolah-olah data yang otentik serta penipuan, dengan ancaman pidana penjara selama 7 tahun dan denda maksimal Rp 700 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru