Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui gagal untuk merampungkan proyek angkutan massal cepat trem yang sudah digagas sejak awal menjabat di tahun 2010 lalu. Alasan Risma tak bisa merealisasikan proyek tersebut karena masa jabatannya tinggal dua tahun lagi.
“Enggak bisa (terealisasi), karena aku tinggal dua tahun. Sedangkan konstruksi angkutan massal itu butuh dua tahun, jadi enggak mungkin aku (yang merealisasikan),” kata Risma dikutip Beritajatim.com, Selasa (11/12/2018).
Trem sempat masuk dalam RPJMN yang rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat. Namun, pembangunan proyek trem itu terkendala karena tersendatnya aliran dana dari pusat.
Pemkot Surabaya juga sudah sempat membuka opsi untuk melakukan pendanaan dengan sistem tender melibatkan swasta. Namun, lagi-lagi ada kendala terkait kelembagaan yang bisa melakukan upaya tender.
Selama perencanaan proyek trem tersebut, Risma mengklaim telah berusaha keras.
“Aku sudah lakukan banyak upaya. Sudah sejak sepuluh tahun yang lalu, tapi ternyata enggak bisa terealisasi untuk yang trem,” tegasnya.
Terkait gagal terealisasi proyek tersebut, Risma pun menempuh upaya lain yakni penyediaan moda transportasi bus. Bus Suroboyo ini kini sudah mulai beroperasi.
“Ya kita pakai bus saja. Bus Suroboyo kita perbanyak. Karena kalau platformnya trem dipastikan enggak bisa, dilihat masa konstruksinya sudah enggak bisa,” katanya.
Akan tetapi, Risma mengatakan rencana penyediaan angkutan massal di Surabaya akan tetap ada. Dan sangat memungkinkan bahwa angkutan massal trem ini bisa diwujudkan suatu saat nanti.
Baca Juga: Sempat Depresi, Jorge Lorenzo Nyaris Pensiun
Walau nantinya proyek trem terealisasi, Risma mengatakan bahwa angkuta bus Suroboyo bisa ditata ulang yakni bisa dialihkan ke rute yang lain.
“Bisa nanti dilajutkan oleh siapa nanti. Atau yang pas mungkin dilakukan oleh PT KAI,” katanya. (Beritajatim.com)
Berita Terkait
-
Api di Malam Minggu, Sebuah Rumah Peninggalan Kolonial Habis Terbakar
-
Playboy Kampus Sebar Video Bugil 6 Eks Pacar ke Situs Porno, Bisa Diakses
-
Unair Beri Sanksi Mahasiswa Penyebar Video Call Bugil Mantan Pacar
-
Sebar Video Call Bugil 6 Eks Pacar, Yusuf Belum Resmi Mahasiswa S2
-
Diduga Habis Ribut sama Suami, Perempuan Ajak Bayinya Bakar Diri
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?
-
Kemensos Buka 'Pintu Ampun' 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Terima Bansos Lagi, Ini Syaratnya