Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menjadi sorotan publik lantaran kinerjanya dianggap tak becus sejumlah menyusul beredarnya isu 31 juta data pemilih tambahan yang disodorkan ke Komisi Pemilihan Umum.
Terkait hal ini, Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan meminta agar permasalahan terkait e-KTP bisa segera dituntaskan sebelum pelaksanaan pemilu 2019, mendatang. Tindakan cepat harus dilakukan pemerintah, agar masyarakat bisa tenang dan yakin kalau pesta demokrasi itu berjalan dengan jujur dan adil.
"Intinya di dalam Pilpres, Pileg serentak ini persoalan e-KTP harus kelar secepatnya, kita berharap Februari sudah final. Tidak ada lagi masalah," kata Daniel di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (11/12/2018).
Namun, Daniel melihat masalah e-KTP ini terjadi sebelum Tjahjo menjabat Mendagri. Menurutnya, sejak pertama kali diluncurkan ke masyarakat pada 2009, memang masih banyak terjadi permasalahan. Dia juga menilai beban masalah itu kini berada di bawah kepemimpinan Tjahjo setelah resmi menggantikan Gamawan Fauzi yang menjabat sebagai Mendagri periode 2009-2004.
"Ya e-KTP itu juga hal yang baru, Mendagri sekarang kan melanjutkan tugas dari Mendagri sebelumnya jadi memang agak terlambat. Cuma ya Pilkada kemarin cukup berjalan baik tinggal memastikan untuk Pilpres," ujarnya.
Terkait hal ini, Daniel meminta kepada seluruh pihak untuk memberikan waktu kepada Tjahjo untuk meyakini kalau urusan masalah e-KTP dapat rampung pada Februari mendatang.
"Kita lihat sampai Februari ya, kalau misalnya Februari final ya sudah menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Kita kasih waktu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Fokus di Jateng, PKB Siapkan Ida Fauziah Kampanyekan Jokowi
-
Misteri e-KTP Tercecer, Fadli Zon Minta Mendagri Mundur!
-
Mendagri: Kalau e-KTP Tercecer buat Pilpres, Saya Siap Dipecat
-
Komisi II Khawatir Penjualan Blangko e-KTP Picu Kecurangan Pemilu 2019
-
Minta Prabowo Dirukiyah, TKN Jokowi: Itu Urusan Pribadi Guntur dan PSI
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!