Suara.com - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding ogah menanggapi pernyataan Mohamad Guntur Romli yang menyebut calon presiden Prabowo Prabowo Subianto harus dirukiah. Sebab, dia beralasan hal itu merupakan tanggung jawab Partai Solidaritas Indonesia dan masalah pribadi Guntur Romli.
"Ya sebagai partai yang berbeda dengan pak Guntur tentu saya tidak etis dan tidak patut turut berkomentari apa yang menjadi pernyataan-pernyataan mas Guntur. Itu biar menjadi tanggung jawab personal atau tanggung jawab partai dari pada pak Guntur," ujar Karding saat dihubungi Suara.com, Kamis (6/12/2018).
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu mengklaim lebih mengedepankan narasi-narasi positif dengan disertai data-data yang valid apabila melayangkan argumen kepada lawan politik.
"Jelas kami di TKN selalu mendorong agar kita membangun narasi statement yang positif statementnya yang baik dan memiliki data," kata dia.
Karding pun menilai Guntur memiliki sudut pandang sendiri sebelum melontarkan pernyataan ke publik.
"Dan itu saya kira dan tentu pak Guntur menyampaikan itu beliau punya argumennya tersendiri," tandasnya .
Sebelumnya, Guntur Romli menyinggung Prabowo sedang kesurupan karena menyebutkan jumlah massa yang hadir dalam aksi Reuni 212 di Monas pada Minggu (2/12) mencapai 11 juta. Terkait hal itu, Guntur menyarankan agar Prabowo segera dirukiah karena dianggap berhalusinasi dengan menyebut belasan juta orang menghadiri acara reuni 212.
"Ini cuma di Monas saja mengaku 11 juta orang, Prabowo kesurupan belum sembuh, harus dirukiah," tutur Guntur Romli.
Baca Juga: Penjual Blangko e-KTP 'Hilang' Saat Petugas Inspeksi ke Pasar Pramuka Pojok
Tag
Berita Terkait
-
Bela Prabowo, Munarman: Guntur Romli yang Mesti Dirukiah
-
Pengamat: Tiga Pola Kampanye Prabowo - Sandiaga, Buat Heboh dan Data Lemah
-
Kubu Jokowi: Prabowo Jadikan Reuni 212 Senjata untuk Sudutkan Petahana
-
Prabowo Marah ke Wartawan, AJI Indonesia: Sebagai Capres Harus Bisa Bijak
-
Kubu Jokowi: Akhirnya Karakter Prabowo Muncul, Ingin Mendikte Media
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung