Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan kembali menggelar acara nikah massal pada malam pergantian tahun baru 2019. Nikah massal ditujukan bagi warga Jakarta yang berekonomi rendah.
Anies mengakui saat ini di Ibu Kota masih banyak warga dengan penghasilan rendah yang sudah menikah namun belum mendaftarkannya secara resmi. Untuk itu, Anies menggelar acara nikah massal bagi mereka yang berada di bawah taraf kehidupan layak.
"Kebanyakan yang memiliki problem kelengkapan dokumen ini masyarakat sosial ekonomi rendah, itu, itu sebabnya mengapa kita menyelanggarakan pernikahan massal di akhir tahun ini," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).
Melalui nikah massal, Pemprov DKI berusaha memberikan pelayanan terhadap warga dengan membantu melengkapi dokumen pernikahan mereka. Sebab, dokumen itu pun menjadi dasar bagi pemerintah untuk memberikan bantuan lainnya.
"Bila dokumentasi itu tidak tersedia maka kami tidak bisa menunaikan kewajiban. Misalnya kalau orang tuanya tidak tercatat secara resmi sebagai pasangan suami istri otomatis tidak punya kartu keluarga sehingga kita tidak bisa memberikan program untuk keluarga," ungkap Anies.
Untuk tahun ini, Anies menargetkan ada sebanyak 500 pasangan pengantin yang akan mengikuti acara nikah massal. Acara nikah massal bakal digelar saat malam pergantian tahun 2019.
"Kalau tahun ini Insya Allah sekitar 500 pasang dan penyelenggarannya tetap di arena tanah kosong di Jalan Thamrin besok," pungkas Anies.
Pada 2018 ini, acara nikah massal tidak mendapatkan bantuan sponsor darimana pun. Sehingga, para peserta hanya akan mendapatkan mahar sebesar Rp 500 ribu dari Bazis DKI Jakarta.
Selain mahar berupa uang tunai, para peserta nikah massal juga akan mendapatkan seperangkat alat salat. Hal ini berbeda dengan acara nikah massal pada 2017 lalu.
Baca Juga: Hiks... Peserta Nikah Massal 2018 di Jakarta Tak Lagi Dapat Emas
Pada 2017, mereka tak hanya mendapatkan mahar dari Bazis DKI Jakarta, para peserta juga mendapatkan emas seberat 1 gram dari sumbangan PT Aneka Tambang dan tabungan dari Bank Syariah Mandiri.
Berita Terkait
-
PDIP DKI Minta Anies Hanya Kasih Izin Dirikan Bangunan yang Tahan Gempa
-
Sabtu Besok Jangan Lewat Sudirman - Thamrin, Ada Konvoi Persija
-
PDIP Kirim Surat ke Anies Minta Siaga Bencana Gempa di Jakarta
-
PLN Tak Jamin Perayaan Natal di Timika Tanpa Pemadaman Listrik
-
Hiks... Peserta Nikah Massal 2018 di Jakarta Tak Lagi Dapat Emas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO