Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai era kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai rezim pekok. Sebab selama masa pemerintahannya, Jokowi tidak pernah menggaungkan revolusi moral.
Kata pekok berasal dari bahasa Jawa yang memiliki makna bodoh. Menurut Amien, selama ini Jokowi hanya mengedepankan revolusi mental, padahal mental itu buta terhadap nilai-nilai moral.
"Jokowi tidak pernah bicara pentingnya moral. Mental nggak bisa mengatakan menjual negara ke Cina itu gak boleh. Mental nggak bisa apa-apa," kata Amien dalam ceramahnya di Pengajian Kebangsaan di Kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018).
Menurut Amien, revolusi mental yang selama ini digaungkan oleh Jokowi tidak mampu membangun perbaikan moral. Ia pun mengklaim Jokowi telah menjadi raja kebohongan yang terus menyuarakan revolusi mental.
"Mental itu buta sama sekali kalau sudah menyangkut akhlak moral. Raja bohong dia tetap bohong terus, karena revolusi mental bukan moral," ungkap Amien.
Amien memastikan, revolusi mental itu akan segera diakhiri bila pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo-Sandiaga terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Amien telah meminta kepada Prabowo untuk menggelorakan semangat revolusi moral agar moralitas bangsa terjaga baik.
"Nanti kita ucapkan selamat tinggal revolusi mental, kita sambut revolusi moral. Prabowo, nanti kita gelorakan revolusi moral. Kalau kita bisa meruntuhkan rezim yang pekok ini, bagaimana amal salih yang monumental yang bisa kita kerjakan," tandasnya.
Suara.com bersama salah satu media online lainnya mengikuti acara pengajian bertajuk Pengajian Kebangsaan yang digelar oleh Aliansi Pencerah Indonesia. Dalam acara itu, turut hadir Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Neno Warisman dan Bendahara Umum PP Muhammadiyah Suyatno.
Baca Juga: Mengemis ke Ponorogo, Pemuda Wonogiri Kedapatan Simpan Duit Jutaan Rupiah
Berita Terkait
-
Siap-siap Dijewer Amien Rais Kalau Tak Pilih Prabowo - Sandiaga
-
Amien Rais Namai Cebong untuk Kereta Api Cepat Pemerintahan Jokowi
-
Amien Rais dan Neno Warisman Ajak Warga Salat Malam Doakan Jokowi Lengser
-
Jadi Pengacara Kubu Jokowi, Yusril Bebaskan Kader PBB di Pilpres 2019
-
Mimpi Amien Rais Bentuk Tim Pemulangan Jokowi ke Solo
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen