Suara.com - Petugas Polsek Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur memeriksa seorang pengemis muda yang sedang meminta-minta di warung kopi yang ada di dekat mapolsek setempat pada Sabtu (15/12/2018). Tak disangka, pengemis itu membawa uang yang nilainya jutaan rupiah di dompetnya.
Pengemis itu diketahui bernama Gito (31), warga Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Kapolsek Sukorejo, AKP Harijadi mengatakan, uang yang dibawa pemuda tersebut terdiri atas pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Selain membawa uang cukup banyak, pengemis muda itu juga membawa smartphone bermerek Asus.
"Saat ditanya identitasnya, pengemis itu mengambil dompet dan membukanya. Dan di dompetnya ada uang yang cukup banyak pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Jumlah pastinya enggak tahu, tapi nilainya jutaan rupiah," ujar Harijadi seperti dilansir Solopos.com dari Madiunpos.com, Sabtu (15/12/2018).
Harijadi menuturkan, saat itu sejumlah anggota polsek sedang minun kopi di warung dekat mapolsek. Tiba-tiba ada seorang pemuda dengan tubuh yang masih tegap datang meminta-minta.
Salah satu anggota polisi, kata Harijadi, kemudian memanggil pengemis itu dan menanyakan alasan mengemis karena masih muda.
"Petugas menanyakan kepada pengemis itu, kamu masih muda kok minta-minta. Harusnya bekerja," ujar dia.
Setelah itu, polisi meminta kartu identitas pemuda milik pengemis tersebut. Kepada polisi, warga Wonigiri itu mengaku datang ke Ponorogo menggunakan sepeda motor. Sepeda motor yang dikendarainya dititipkan di wilayah Sumoroto.
"Setelah dicek ternyata pengemis ini warga Wonogiri dan masih berusia 31 tahun. Di dalam dompetnya juga ditemukan kartu ATM dan STNK kendaraan bermotor," katanya.
Baca Juga: Setahun Setubuhi Anak Kandung, Nasir Bersiap Habiskan Masa Tua di Penjara
Selanjutnya, pengemis muda itu diminta untuk pulang dan memintanya untuk tidak mengemis. Polisi menyarankan supaya tenaganya yang masih muda digunakan untuk bekerja secara benar.
Kapolsek pun meminta kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis yang kondisinya masih sehat dan muda. Jangan sampai membuat orang yang masih muda malas bekerja dan menjadi pengemis karena telah mendapatkan hasil dari mengemis.
"Kalau ada orang minta-minta jangan dikasih. Kecuali yang minta-minta orang tua renta dan cacat betul yang sudah tidak bisa beraktifitas lagi," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara