Suara.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengecam aksi perkosaan yang dilakukan terhadap mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) oleh rekannya saat melakukan Kuliah Kerja Nyara (KKN) di Pulau Seram, Maluku. Dalam kasus ini, wanita tidak bisa disalahkan sebagai pemicu terjadinya kekerasan seksual.
Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni meminta seluruh pihak civitas akademika UGM untuk mendengarkan testimoni korban yang merupakan mahasiswi Fisipol angkatan 2014 itu.
"Kami menyerukan semua pihak untuk mendengar suara korban. Hindari penyangkalan bahkan menyalahkan perempuan korban sebagai pemicu kekerasan seksual terjadi dan lindungi integritas korban," kata Budi melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (8/11/2018).
Budi juga meminta agar pihak UGM dapat segera bertindak tegas dalam menyelesaikan kasus itu. Pihak kampus pun berkewajiban untuk memberikan rasa aman kepada korban dan memberikan efek jera pada pelaku.
"Kami meminta pihak akademik untuk melakukan investigasi independen, melakukan langkah yang memberi rasa adil pada korban dan penjeraan bagi pelaku," lanjut Budi.
Kejadian kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus pun menunjukkan bahwa RUU Penghapusan Kekerasan Seksual sangat mendesak untuk segera dihapuskan. Pasalnya, kasus kekerasan seksual sangat kompleks sehingga membutuhkan penanganan yang serius.
"RUU Penghapusan Kekerasan Seksual mendesak untuk segera disahkan, karena isu kekerasan seksual sangat kompleks, bukan sekedar perkosaan dengan penetrasi, tetapi juga harus menjamin hak ketidakberulangan," pungkasnya.
Untuk diketahui, seorang mahasiswi UGM menjadi korban pemerkosaan oleh rekannya sendiri, saat mengikuti program kuliah kerja nyata di Pulau Seram, Maluku. Peristiwa tersebut terjadi pada medio 2017. Tapi, baru kekinian mencuat ke publik, setelah lembaga pers mahasiswa UGM, Balairung pada Senin (5/11/2018).
Baca Juga: Sehabis Pengajian Alquran, Gadis di Bawah Umur Diperkosa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani