Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik Said Didu menilai perebutan kewenangan antara BP Batam dengan Pemda Batam hanya akan membuang waktu. Pasalnya, permasalahan perebutan kewenangan itu tidak akan mendukung tujuan dari pembangunan industri di Batam itu sendiri.
BP Batam merupakan lembaga atau instansi pemerintah pusat yang berfungsi dalam pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kawasan sesuai dengan fungsi-fungsi kawasan di Batam. BP Batam rencananya akan dibubarkan namun hal itu diralat oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.
Yang ada ialah Jabatan Kepala BP Batam yang kini dipegang Lukita Dinarsyah Tiwo bakal dirangkap secara ex-officio oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi.
Menurutnya Said, persoalan seperti itu tidak harus diributkan lantaran tujuan awal menjadikan Batam sebagai zona industri tidak perlu diganggu oleh perebutan kewenangan semacam itu.
"Apa pemerintah ingin konsisten punya zona industri seperti Singapura? Kalau masih bias merebut kewenangan, (tentu) tidak bisa," kata Said dalam diskusi bertajuk 'Batam Mau Diapain' di D'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12/2018).
Dia menilai jika masih ada perebutan kewenangan antara BP Batam dan Pemda Batam bakal membuat para investor bingung. Bahkan menurutnya pelimpahan kewenangan kepada pemerintah daerah pun tidak terlalu jelas tujuannya.
"Ini tujuannya enggak jelas, tidak penting Pemda atau apa. Kalau dibawa ke Pemda, ingat atasan Bupati itu banyak, seperti partai politik, gubernur dan Mendagri. Kalau otoritas atasannya satu dari pemerintah pusat," ujarnya.
"Pada saat terbentuk Pemda Batam, maka pengambil kesempatan melobi Pemda Batam. Munculkan polemik korupsi Industri amburadul," tambahnya.
Oleh karena itu, Said melihat ada dua alternatif agar bisa menyelesaikan perebutan kewenangan pengelolaan kawasan di Batam. Yang pertama ialah tetap memilih BP Batam sebagai pemilik otoritas penuh tanpa melibatkan Pemda dan yang kedua ialah menjadikan Pemda sebagai otonomi khusus sehingga tidak akan menerima intervensi dari pihak siapapun.
Baca Juga: Kabar Aura Kasih Menikah, Begini Kata Moammar Emka
"Itu caranya. Membagi menetapkan lokasi khusus atau Pemda Batam jadi otonomi khusus," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Dinilai Tak Tegas Selesaikan Masalah BP Batam
-
Ombudsman: Pelimpahan BP Batam ke Pemda Sarat Muatan Politis
-
Niat Jokowi Bubarkan BP Batam Dinilai Terburu-buru
-
Dorong Perekonomian, BAZNAS Bikin Z-MART dan Lumbung Pangan di Karawang
-
Jokowi Ingin Tol Trans Jawa Terintegrasi dengan Kawasan Industri dan Wisata
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen