Suara.com - Warga pesisir pantai Pandeglang, Banten yang diterjang gelombang tsunami hingga kini belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gelombang susulan.
"Kami hingga kini masih tinggal di pengungsian," kata Yudi (40), warga Lentera Kecamatan Labuan, Pandeglang seperti dilansir Antara, Senin (24/12/2018).
Yudi mengaku lebih nyaman tinggal di pengungsian karena cuaca buruk masih berlangsung yang disertai hujan lebat disertai angin kencang.
Bahkan, pada Minggu (23/12) sore sempat terjadi kenaikan gelombang di kawasan Pantai Labuan.
Sebetulnya, kata dia, dirinya bersama keluarga sempat pulang ke rumah. Namun tiba-tiba gelombang naik disertai angin kencang. Hingga ia memutuskan untuk kembali ke pengungsian.
"Kami menunggu cuaca kembali normal dan bisa pulang ke rumah," kata Yudi yang lokasi rumahnya 150 meter dari Pantai Labuan.
Begitu juga warga pengungsian lainnya Mamun (45). Ia mengaku dirinya belum berani pulang ke rumah karena merasa ketakutan dan khawatir terjadi gelombang tsunami susulan. Sebab, Mamun mengalami trauma ketika gelombang menerjang rumahnya begitu kuat.
Beruntung, istri dan kedua anaknya selamat setelah berlarian ke lokasi perbukitan.
"Kami merasa senang tinggal di pengungsian dan jika sudah aman dipastikan kembali ke rumah yang kondisinya mengalami kerusakan," ujarnya.
Baca Juga: Bulan Madu Mengerikan Pegawai Diskominfo Saat Sangiang Diterjang Tsunami
Sementara itu, sejumlah pengungsi di Kantor Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah karena gelombang pesisir pantai cukup tinggi.
Masyarakat masih ketakutan gelombang tsunami, meski durasinya selama 10 menit, namun terjangan ombaknya cukup kuat.
Bahkan, puluhan bangunan rumah roboh hingga kendaaraan terseret. a Saat ini, ratusan warga masih tinggal di pengungsian.
"Kami dan anggota keluarga kembali ke rumah setelah cuaca kembali normal," kata Samsudin (55) warga Panimbang.
Berita Terkait
-
Tim Evakuasi Temukan 52 Jenazah Korban Tsunami di Tanjung Lesung
-
Bulan Madu Mengerikan Pegawai Diskominfo Saat Sangiang Diterjang Tsunami
-
Cerita 4 Pelajar SMA Selamat dari Tsunami Usai Memanjat Pohon Kelapa
-
Pemprov DKI Siagakan Rumah Sakit Tampung Korban Tsunami Selat Sunda
-
Anak-anak dan Lansia Korban Tsunami di Lampung Butuh Bantuan Popok
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Minta KPK Telusuri Sumber Uang RK ke Wanita, Pakar: Tetapkan Tersangka atau Jangan Bunuh Nama Baik
-
Waspada Cuaca Buruk, Warga Bangka Belitung Diimbau Tak Rayakan Tahun Baru di Pantai
-
Riset DIR: Banjir Sumatra dan Aceh Bergeser Jadi Krisis Legitimasi dan Ancaman Stabilitas Nasional
-
Tim UGM Temukan Penyakit Kulit dan Diare Dominasi Korban Bencana Sumatra
-
Soroti Pengibaran Bendera GAM di Lhokseumawe, Trubus: Itu Bentuk Pengingkaran Perdamaian!
-
Menteri Ara Patok Syarat Ketat: Huntap Sumatera Harus Bebas Banjir, Aman, hingga Dekat Fasum
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang