Suara.com - Farid (43) dan teman-temannya bercanda seperti biasa saban akhir pekan. Tapi, Sabtu (22/12/2018) kala itu, ada yang aneh dan perasaan berbeda di relung Farid.
Farid tetiba bercanda soal adanya bencana alam. Dia pun meminta teman-temannya untuk banyak istigfar agar tak terjadi bencana alam dalam waktu dekat.
"Eh nggak tahunya malamnya benar terjadi itu (tsunami)," tutur Farid saat di temui di Kediamannya di Kampung Citajur, Kecamatan Carita, Pandeglang, Senin (24/12/2018).
Sabtu malam sekira pukul 21.30 WIB, tsunami menerjang kampungnya di Citajur, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Gelombang tsunami Selat Sunda cepat melaju ke arahnya. Bahkan dalam hitungan detik.
Saat itu, Farid tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang terdengar dari arah pesisir Pantai Carita.
Hanya berselang beberapa detik saja, lanjut Farid gelombang air setinggi sekiatar 5 meter pun tiba dan menyapu segala yang ada.
"Nggak lama itu paling hitunhan detik doang, kedengeran gemuruh terus air datang tuh. Beton aja sampai terserat. Saya langsung lari ke rumah ingat keluarga," imbuhnya.
Menurut Farid, Sabtu sore sebelum tsunami itu tiba langit di pesisir Pantai Carita sangat cerah. Sehingga aktivitas Gunung Krakatau pun terlihat begitu jelas. Ada letupan pijar.
"Sore tuh jelas banget kembang apinya beda nggak kaya biasa deh," tutur Farid.
Baca Juga: Tsunami Selat Sunda Telan Puspita Bersama Anak dalam Kandungannya
Kekinian, Farid mengatakan dia bersama anggota keluarganya masih belum berani untuk bermukim di rumah. Terlebih menurutnya gelombang ombak masih tinggi ketika malam.
"Kalau malam pada ngungsi di gunung itu di Kampung Susukan. Soalnya masih takut gelombangnya masih tinggi kalau malam," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tsunami Selat Sunda Telan Puspita Bersama Anak dalam Kandungannya
-
Warga Jakarta Ikut Terkena Tsunami, Bani Kritis, Adiknya Ditemukan Tewas
-
Jokowi: Tsunami Selat Sunda di Luar Prakiraan dari BMKG
-
Ada Gelombang Setinggi 3 Meter, Pantai Selatan Malang Waspada Tsunami
-
Pasca Tsunami Selat Sunda, Jokowi Minta BMKG Beli Alat Early Warning System
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Melawan Kriminalisasi PT Position: JATAM Minta Komnas HAM Bela 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!
-
Jelang Munas X PPP, Kubu Agus Suparmanto Klaim Sudah Kantongi Dukungan dari 27 DPW
-
Panik Saat Alarm Motor Curian Berbunyi, Dua Sekawan Diciduk Polisi saat Beraksi di Bekasi
-
Konflik dengan Masyarakat Adat, Jatam Sebut PT Position Menambang di Kawasan Hutan!
-
Tutup 40 Dapur Imbas Siswa Keracunan Massal, BGN jika Ada Zat Beracun di Menu MBG: Kami Pidanakan!
-
Penyelenggaraan Haji Jadi Bancakan? KPK Sikat Biro Travel Nakal di Jawa Timur, Ini Modusnya!
-
Ahmad Ali dan Bestari Barus Tinggalkan Nasdem, Begini Susunan Lengkap Pengurus DPP PSI
-
Akting Sujud hingga Pingsan, Dinsos Jakbar soal Viral Pengemis Nyamar Pemulung: Jangan Diberi Uang!
-
Besuk Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Rajiv: Negara Tak Tutup Mata Atas Penderitaan Rakyat!