Suara.com - Haerudin, lelaki berusia 39 tahun warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, kebingungan.
Rencananya untuk cepat-cepat menikahi perempuan idaman hatinya mendadak hancur lebur, seperti rumahnya yang rata dengan tanah akibat hantaman gelombang tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) akhir pekan lalu.
Tuti nama perempuan itu. Usianya 30 tahun dan memunyai satu anak bernama Alexa yang masih berumur 7 tahun. Perempuan itulah yang hendak dinikahi Haerudin pada awal Februari 2019.
"Saya niatnya mau nikah awal Februari nanti, tapi gara-gara ada musibah ini saya juga bingung jadinya," kata Haerudin kepada Suara.com, Selasa (25/12/2018).
Semua kemuraman Haerudin berawal dari Sabtu malam akhir pekan lalu. Sebelum gelombang itu tiba di daerah paling barat Pulau Jawa itu, Haerudin menikmati malam minggu bersama sang kekasih dan Alexa di pasar malam.
“Kami ke pasar malam untuk membelikan Alexa pakaian yang sudah lama saya janjikan,” tutur Haerudin.
Kala itu, Alexa tak seperti biasanya. Bocah itu terus merengek kepada Haerudin dan Tuti untuk segera pulang. Setelah tsunami, Haerudin menilai rengekan Alexa adalah pertanda tak baik saat itu.
"Anak itu kok dari awal minta pulang terus, padahal kemarin-kemarin dia mengajak saya terus, minta dibelikan baju sama main korsel (wahana permainan di Pasar Malam)," tutur Haerudin saat ditemui di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur.
Karena Alexa terus merengek, seusai membeli pakaian, ketiganya bergegas pulang. Namun, saat mereka berjalan kaki menuju area parkir, terdengar teriakan massa “Air, air, air.”
Baca Juga: Libur Natal 2018, Kota Tua Alami Penurunan Pengunjung
Awalnya, Haerudin mengira ada kebakaran. Namun, ketika dia menoleh kebelakang, ternyata ada gelombang air besar yang datang dari arah Barat Daya laut.
"Terus saya bonceng mereka buru-buru untuk kabur. Tapi baru jalan sekitar 6 meter saya bertiga keburu tergulung ombak," imbuhnya.
Saat berjuang menaklukkan kerasnya gulungan tsunami, Haerudin berpikir itu adalah malam minggu terakhir dalam hidupnya.
Ternyata, Haerudin salah sangka. Ia berhasil hidup setelah digulung tsunami meski lengan kanannya tertancap paku.
Sang kekasih, Tuti, juga selamat dari tragedi itu. Begitu juga Alexa. Ibu dan anak itu selamat setelah tersangkut di bagian atap rumah warga.
"Saya sudah berpikir bakal meninggal malam itu. Tapi alhamdulillah ternyata enggak. Tuti dan Alexa juga selamat, alhamdulillah," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka