Suara.com - Total sebanyak 3.200 personel gabungan melakukan evakuasi pasca tsunami Selat Sunda menerjang pesisir Pandeglang. Mereka juga melakukan evakuasi juga penyaluran bantuan logistik.
Penanganan bencana tsunami Selat Sunda terus dilakukan di daerah-daerah terdampak tsunami di 10 kecamatan agar bisa ditangani dengan baik. Mereka petugas melibatkan 3.200 personel, di antaranya TNI sekitar 1.800 personel, Polri 1.300 personel, BNPB, Basarnas dan BPBD.
"Kami berharap penanganan itu cepat bergerak untuk membantu warga yang terdampak tsunami," kata Bupati pandegalng Irna Narulita di Labuan, Banten, Rabu (26/12/2018).
Selain itu juga dibantu relawan-relawan dari berbagai organisasi kemasyarakan, seperti OKP Pemuda Pancasila dan Tagana. Penanganan tsunami Selat Sunda difokuskan di daerah Panimbang dan Sumur, karena banyak korban yang belum ditemukan.
Di samping itu juga petugas membantu menyalurkan bantuan logistik di tempat pengungsian maupun di kantor desa setempat.
"Kita mengutamakan pencarian jenazah yang belum ditemukan bisa ditemukan juga menyalurkan bantuan logistik," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dari 10 kecamatan yang terdampak tsunami Selat Sunda, namun kondisi yang lebih parah di empat kecamatan antara lain Pantai Carita, Labuan, Panimbang, dan Sumur. Di empat kecamatan itu jumlah korban meninggal,luka-luka dan kerusakan infrastuktur cukup tinggi.
Saat ini, petugas gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi dan membersihkan puing-puing.
"Kami menerima laporan korban meninggal sudah mencapai di atas 300 orang," katanya.
Baca Juga: Rekannya Jadi Korban Tsunami Banten, Pegawai Kemenpora Kenakan Pita Hitam
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi mengatakan kepolisian juga membantu untuk melakukan evakuasi, pengidentifikasian nama korban juga penyaluran bantuan logistik bagi warga yang terdampak tsunami Selat Sunda.
"Kami melibatkan 1.300 personel,termasuk Brimob untuk penanganan pascabencana tsunami Selat Sunda itu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rekannya Jadi Korban Tsunami Banten, Pegawai Kemenpora Kenakan Pita Hitam
-
BNPB Nyatakan Ancol Aman dari Dampak Tsunami Selat Sunda
-
7 Objek Wisata di Lamsel yang Tutup karena Diterjang Tsunami Selat Sunda
-
Bagaimana Cara Atasi Peristiwa Traumatik Pasca Tragedi Bencana?
-
Imbas Tsunami Selat Sunda, Penyeberangan Merak - Bakauheni Sepi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru