Suara.com - Helen Siratal melawan ombak saat tsunami Selat Sunda menerjang panggung Seventeen di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Helen adalah kru sound system Seventeen.
Saat tsunami Selat Sunda menerjang, Helen sedang bertugas mengatur panggung saat Seventeen manggung selamat dari terjangan tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018). Helen menjadi salah satu saksi hidup yang melihat secara langsung keganasan tsunami meluluhlantakkan Pandeglang dan sekitar.
Kepada Suara.com Helen menceritakan pengalaman buruk yang harus ia alami. Sabtu itu menjadi hari yang tak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya, melihat begitu banyak manusia terkapar tak sadarkan diri hingga meregang nyawa akibat terjangan tsunami dahsyat.
Tak ada keanehan di alam Tanjung Lesung sore itu. Bahkan hingga Sabtu malam, jelang detik-detik tsunami terjadi tak ada hal aneh yang ia rasakan.
"Sabtu sore saya masih berenang. Nggak ada keanehan. Biasa saja," kata Helen saat ditemui Suara.com di kediamannya di Jalan Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (26/12/2018).
Malamnya, sekitar pukul 21.25 WIB Helen berdiri sekitar 40 meter dari panggung. Ia memantau mixer audio agar berjalan dengan baik sembari merekam momen saat band Seventeen melantunkan lagu kedua di malam itu.
Beberapa menit berselang, secara tiba-tiba air yang sangat tinggi sudah berada tepat di depan wajahnya. Sekadar menolehkan wajah pun Helen tak memiliki waktu, air yang datang dengan cepat dan kencang langsung melumat tubuhnya bulat-bulat.
"Saya langsung terdorong ke samping. Posisi saat tenggelam saya masih sadar. Saya ingat mati dan masih sempat mengucap istighfar," ungkap Helen.
Baca Juga: Pasukan Evakuasi Pasca Tsunami Selat Sunda Sebanyak 3.200 Orang
Di saat terjangan air yang begitu kuat, ia merasakan suatu benda menabrak tubuhnya hingga merobek pelipis sebelah kanan. Dalam kondisi masih sadar, Helen berusaha berenang menuju ke permukaan.
Setelah kepala Helen berhasil muncul di permukaan untuk mencari udara, air laut secara tiba-tiba berusaha menarik tubuhnya menuju lautan. Helen berusaha sekuat tenaga berenang melawan arus air yang hendak kembali ke laut.
"Tiba-tiba air itu menarik lagi ke arah laut, tetap saya lawan. Saya ingat sama anak dan istri di rumah. Saya bertahan," tutur Helen.
Keberuntungan masih menaungi Helen, ia pun berhasil lolos dari tarikan air menuju ke laut. Disaat air telah tenang, sembari memegang pelipis kanan yang robek Helen langsung lari sekuat tenaga mencari pertolongan.
Helen tak memperdulikan jeritan dan teriakan minta tolong para korban lainnya yang berhasil lolos dari tsunami. Helen menyadari tubuhnya tidak cukup kuat untuk membantu semua orang yang ada disana.
"Sampai di jalan ada orang naik mobil yang menolong saya. Saya langsung di suruh masuk dan dibawa ke Puskesmas terdekat," tutup Helen.
Berita Terkait
-
Pasukan Evakuasi Pasca Tsunami Selat Sunda Sebanyak 3.200 Orang
-
Parah, Begini Kondisi Gitar dan Bass Seventeen Pasca Digulung Tsunami
-
Rekannya Jadi Korban Tsunami Banten, Pegawai Kemenpora Kenakan Pita Hitam
-
BNPB Nyatakan Ancol Aman dari Dampak Tsunami Selat Sunda
-
7 Objek Wisata di Lamsel yang Tutup karena Diterjang Tsunami Selat Sunda
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana