Suara.com - Palang Merah Indonesia (PMI) ikut memegang peranan penting dalam proses evakuasi di setiap peristiwa bencana. Salah satunya proses evakuasi korban tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu.
Di balik kerja keras pada anggota PMI, terselip cerita suka dan duka dalam setiap upaya evakuasi korban bencana. Salah satunya dirasakan salah satu anggota PMI DKI Jakarta, Agus Suryana (34).
Kepada Suara.com, Agus bercerita suka duka selama 5 hari melakukan evakuasi di rumah sakit Berkah, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12/2018).
"Banyak nggak enaknya sih sebenarnya. Salah satunya ningalin keluarga. Kalau dari saya kan belum menikah, tapi dari teman-teman sendiri, ya harus tinggalin keluarga, anak dan istri," ujar Agus.
Tidak hanya itu, keselamatan tiap anggota PMI yang berjaga di lokasi bencana khususnya tsunami juga terancam. Sebab, tidak ada yang bisa memastikan kapan tsunami bakal terjadi, atau bisa saja terjadi tsunami susulan.
Selain itu, kata dia, pola hidup sebagai anggota PMI selama bertugas sangat jauh dari rasa enak. Maka dari itu dibutuhkan kesiapan mental dan fisik yang baik.
"Terutama mental dan fisik, apalagi tempat kaya gini bisa tidur di mana saja, angkat-angkat jenazah seperti ini itu mereka harus kuat. Kalau makan di rumah tiga kali sehari, di sini bisa sekali atau dua kali saja," beber warga Kayu Manis, Jakarta Timur ini.
Ditanya sisi enaknya sebagai anggota PMI, Agus mempunyai jawaban khusus. Dapat membantu sesama, sudah cukup membayar seluruh jerih payah serta pengorbanan meninggalkan keluarga selama bertugas.
"Ada kepuasan tersendiri. Bisa bantu orang, bisa bantu keluarga orang lain untuk mencari jenazah sampai ketemu," ungkapnya.
Baca Juga: Warga Serbu Pemakaman Anak Aa Jimmy yang Jadi Korban Tsunami
Agus bertugas di Rumah Sakit Berkah sebagai pengantar jenazah yang datang. Nantinya seluruh jenazah yang sudah teridentivikasi akan diantarkan ke beberapa rumah sakit, khususnya di Jakarta untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Sampai saat ini, Agus dan teman-temannya masih terus siaga di rumah sakit. Dirinya pun mengaku belum tahu kapan tugasnya akan berakhir dan bisa berkumpul dengan keluarga.
"Belum tahu kapan bisa pulang karena tunggu SK dulu. Kita semua kan satu komando di pusat," imbuh Agus.
Berita Terkait
-
Keluarganya Hilang Tersapu Tsunami, Agus Tetap Tegar Bantu Orang Lain
-
Gunung Anak Krakatau Siaga, Masyarakat Pesisir Pandeglang Diminta Waspada
-
Liburan ke Anyer, Hendra Malah Kehilangan Si Bungsu Selamanya
-
Kemenkes Kirim Kontainer Pendingin Jenazah Korban Tsunami
-
Takut Tsunami, Nelayan Muara Angke Lebih Pilih Pulang Kampung
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang