Demonstrasi pecah di banyak daerah dan kota besar. Di Kota Surabaya, perlawanan massa dipusatkan di Posko Pandegiling. Saat itu, tiada hari tanpa demo. “Tiada hari pula tanpa orasi Pak Pomo,” kata Bambang DH.
Dalam perjalanan, PDI Pro-Mega di Jawa Timur menggalang “Cap Jempol Berdarah”. Ini untuk meneguhkan dukungan arus bawah pada Megawati Soekarnoputri.
“Saat itu, aksi cap jempol berdarah benar-benar menjadi isu nasional dan menggetarkan. Salah satu inisiatornya adalah Pak Pomo,” kata Bambang DH.
Setelah PDI Pro-Mega berganti nama menjadi PDI Perjuangan, dan ikut Pemilu multipartai tahun 1999, Pak Pomo terpilih anggota DPRD Jawa Timur. Dalam Pemilu 2004, almarhum bersama Ir Sutjipto terpilih anggota DPR RI dari Surabaya.
“Selamat jalan Pak Pomo. Selamat menghadap Allah SWT. Terima kasih dan hormat kami atas semua perjuangan di masa lalu,” kata Whisnu Sakti Buana.
Whisnu mengenang senior PDIP itu sebagai loyalis Megawati, bersama ayahnya almarhum Ir. Sutjipto. “Angkatan ini punya prinsip bulat, pejah gesang nderek (hidup mati ikut) Bung Karno,” kata Whisnu.
Saat menerima Puti Guntur Soekarno, beberapa waktu lalu, sebelum meninggal dunia, Pak Pomo mengenang masa pergerakan PDI Pro Mega tahun 1996-1999.
“Saat itu, kami tidak takut resiko apa pun. Bahkan, kalau pun mati, kami percaya akan masuk ke surga karena membela Bung Karno,” kata Pak Pomo.
Kini, jenazahnya dimakamkan di TPU Keputih, Sukolilo, Surabaya. “Selamat jalan senior kami, teman dan sahabat se-perjuangan. Selamat jalan menjumpai Sang Khalik dalam damai,” kata Bambang DH.
Baca Juga: Penting! Usai Manggung, Artis Harus Minta Bukti Potongan Pajak
Berita ini kali pertama diterbitkan Beritajatim.com dengan judul “L Soepomo, Tokoh PDIP dan Pencetus Cap Jempol Darah Meninggal Dunia”
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG