Suara.com - Polisi sedang menyelidiki soal dugaan penipuan berkedok pembangunan posko korban tsunami di Banten. Posko bodong itu diduga sengaja dibangun di sejumlah wilayah di Pandeglang, Banten oleh warga yang tak terkena dampak tsunami.
Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono menyampaikan, penyelidikan ini dilakukan setelah polisi menerima aduan dari masyarakat terkait adanya praktik penipuan bermodus penggalangan dana di posko-posko tersebut.
"Ada informasi atau keluhan dari masyarakat, bahwa ada beberapa orang yang bukan termasuk pengungsi ikut dalam posko pengungsian dan ada juga orang-orang atau oknum warga yang sengaja mendirikan posko kemudian hasil bantuan yang dikumpulkan dari dermawan tidak disalurkan kepada pengungsi. Nah ini yang sedang kami lakukan penyelidikan, untuk mengetahui secara jelas perbuatan itu," kata Indra seperti dikutip Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (1/1/2019).
Dalam tahap penyelidikan ini, kata dia, polisi akan mendata seluruh posko korban tsunami yang berada di wilayah hukum Polres Pandeglang. Menurutnya, polisi juga akan menindak warga yang menggalang bantuan di jalan raya.
"Kita akan melakukan penyelidikan dengan cara mendata posko-posko pengungsian agar kita bisa mengetahui kemana bantuan itu disalurkan, selain itu kami juga akan menertibkan warga-warga yang melakukan penggalangan dana di pinggir-pinggir jalan karena penggalangan dana di jalan itu mengganggu lalu lintas. Hal itu berkaitan dengan meningkatkannya volume kendaraan yang masuk ke wilayah pandeglang untuk mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak bencana," ujarnya.
Menurutnya, bantuan logistik untuk para pengungsi baik dari donatur maupun pemerintah saat ini sebenarnya sudah cukup banyak bahkan bisa dikatakan lebih.
Hal itu bisa dilihat dengan meningkatnya intensitas kendaraan pengangkut bantuan sembako yang masuk ke sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang, khususnya wilayah yang terdampak Tsunami. Namun masih banyak saja oknum warga yang mengaku-ngaku belum mendapatkan atau tersentuh oleh bantuan.
"Ya kalau dari data distribusi kami, masyarakat saat ini sudah berlebihan mendapatkan bantuan. Karena berdasarkan wawancara yang dilakukan polri dengan beberapa masyarakat dari Labuan hingga Desa Ujung jaya semuanya sudah mendapatkan bantuan. Bahkan mereka sangat berterimakasih telah menerima bantuan," katanya.
Meski begitu, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan terkait hasil penyelidikan yang saat ini ditanganinya. Indra menyebutkan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan pencarian fakta-fakta dilapangan apakah perbuatan tersebut masuk dalam tindak pidana atau tidak.
Baca Juga: Kepergok Mencuri Kotak Amal Masjid, Rizky Pingsan Diamuk Warga
“Nanti kita lihat, apa dia bisa masuk ke tindak pidana kita akan pelajari, apakah itu memungkinkan untuk masuk dalam penggelapan. kita masih cari faktanya,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Perahu Hilang Kena Tsunami, Ratusan Nelayan di Banten Kini Menganggur
-
Seharusnya Gratis, Keluarga Korban Tsunami Dipungut Rp 2-3 Juta
-
Awali 2019, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Korban Tsunami di Kalianda
-
Doa untuk Korban Gempa dan Tsunami dari Panggung Utama Perayaan Tahun Baru
-
Isi Malam Tahun Baru di Pinggir Laut, Rizal Armada : Bismillah Aja
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina