Suara.com - Setelah heboh pungutan liar pengurusan jenazah korban tsunami Selat Sunda, ternyata ada juga para korban tsunami Selat Sunda yang menanggung biaya pengobatan sendiri. Kocek yang dirogoh sampai belasan juta rupiah.
Cerita itu datang dari Muginarto (48), warga Lingkungan Ramanuju Tegal, RT 01 Rw 11, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. Dia merasa aneh, biaya pengobatan anaknya, Nafis Umaam (8) tidak ditanggung pemerintah. Padahal Nafis korban tsunami Selat Sunda saat berada di Pantai Carita.
Nafis selama ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. Sejak kejadian, Nafis menjalani perawatan di RSKM dengan luka cukup parah.
“Total biaya perawatannya anak saya satu minggu di rumah sakit kurang lebih sebesar Rp 17 Juta, uang saya yang sudah masuk sebesar Rp 10,5 Juta ditanggung oleh BPJS sekitar Rp 2,9 Juta dan sisanya masih belum dibayar,” ujarnya saat ditemui awak media di kediamannya, Jumat (4/1/2019).
Saat peristiwa tsunami Sabtu malam dirinya langsung menuju lokasi kejadian yakni di Villa Mutiara Carita untuk mencari anaknya yang berlibur dengan para tetangga rumahnya.
“Anak saya ketemunya pada Minggu sore di Rumah Sakit oleh tetangga dan langsung di bawa ke RSKM. Saya taunya pas anak ada di RSKM. Saat itu anak saya mengalami luka yang cukup parah tulang geser dan perlu di operasi. Saat ingin dioperasi pihak rumah sakit menerangkan bahwa biayanya harus dibayar,” ungkapnya.
Saat anaknya berada di rumah sakit, tidak ada satupun perwakilan pemerintah yang datang untuk melakukan pendampingan terhadap anaknya. Ia berharap agar pemerintah dapat menanggung seluruh biaya perawatan anaknya di rumah sakit.
“Sangat keberatan jika dipungut biaya. Saya tahu karena musibah ditanggung pemerintah, waktu mau dioperasi pihak rumah sakit menerangkan bahwa ini harus bayar. Selain itu Selama di rumah sakit perwakilan pemerintah tidak ada yang mendampingi dan sebenernya rumah sakit juga sudah tau anak saya korban tsunami, ” imbuhnya.
Sementara hal yang serupa juga dirasakan oleh Dini Pangestika (25), korban tsunami lainnya. Dia membeberkan, biaya perawatan adiknya bernama Danita Handalia (21) yang juga menjadi korban Tsunami Selat Sunda tidak di tanggung oleh pemerintah.
Baca Juga: Dua Pekan Pasca Tsunami Selat Sunda, 5 Jenazah Dikubur Tanpa Identitas
“Saya juga menjadi korban, adik saya mengalami luka-luka dan mendapatkan jaitan sebanyak 60 jaitan di kepala. Untuk biayanya sebesar Rp 13 juta yang di cover BPJS Rp 2,3 juta sisa bayar sendiri,” bebernya.
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, mengaku dirinya belum mengetahui jika ada korban tsunami di RSKM yang dipungut biaya perawatan. Ia mengaku akan segera berkoordinasi dengan kantor Palang Merah Indonesia PMI) Cilegon untuk mencari informasi tersebut.
“Saya belum mengetahui informasinya nanti saya cek ke PMI Cilegon.” ujarnya seraya meninggalkan wartawan. (BantenHits.com)
Berita Terkait
-
Dua Pekan Pasca Tsunami Selat Sunda, 5 Jenazah Dikubur Tanpa Identitas
-
Warga Korban Banjir Pandeglang Mulai Terserang ISPA dan Gatal-gatal
-
Ade Jigo Rasakan Hal Aneh Saat Selamatkan Diri dari Tsunami
-
Begini Detik-detik Ade Jigo Diterjang Tsunami Selat Sunda
-
Korban Tsunami Trauma Hingga Tewas, RS IMC: Kondisi Matori Sudah Drop
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN