Suara.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi cuaca menjadi kendala utama dalam pencarian korban tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
Selain faktor cuaca, tanah yang kembali longsor di area terdampak bencana juga menambah hambatan dalam upaya pencarian dan pertolongan. Pada Kamis (3/1/2019) malam terdengar suara gemuruh di lokasi longsor karena batu besar yang berada di mahkota longsor jatuh ke bagian bawah.
"Bila cuaca cerah, pencarian korban dapat dilakukan hingga malam hari. Bila hujan, pencarian dihentikan lebih awal," kata Sutopo dalam pernyataan pernya, Jumat (4/1/2018).
"Kondisi tersebut cukup membahayakan bagi personel yang bekerja di lapangan," lanjut Sutopo.
Penanganan dampak tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, melibatkan 1.054 personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), kementerian/lembaga, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, relawan dan warga.
"Mereka bukan hanya tergabung dalam tim pencarian dan pertolongan, melainkan juga di dapur umum, pelayanan medis, penanganan logistik dan lain-lain," kata Sutopo.
Hingga Jumat pagi, bencana itu tercatat menyebabkan 18 orang meninggal dunia. Sementara tiga orang luka berat. Sebanyak 64 orang yang terdampak bencana sudah ditemukan dalam keadaan selamat, namun masih ada 15 orang yang belum ditemukan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menetapkan masa tanggap darurat penanganan longsor Sukabumi selama tujuh hari sejak kejadian bencana pada Senin (31/12/2018) hingga Minggu (6/1/2018). (Antara)
Baca Juga: Sempat Terganggu Longsor, Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Kembali Normal
Berita Terkait
-
Sempat Terganggu Longsor, Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Kembali Normal
-
Fokus di Empat Sektor, Basarnas Cari 15 Korban Longsor Sukabumi
-
Awas Ada 67 Titik Rawan Longsor dan Banjir di Jalur KRL Bogor - Sukabumi
-
Haru Banget, Saat Sutopo BNPB Curhat Soal Kanker ke Kucing Peliharaan
-
Subhanallah, Kakak Beradik Ini Selamat dari Longsor karena Pergi ke Masjid
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025