Suara.com - Senior Manager Humas Daops 1 Jakarta Edy Kuswoyo menyebut ada 67 titik rawan bencana di sepanjang jalur kereta api relasi Bogor - Sukabumi. Hal itu disebabkan oleh kondisi tanah di lokasi yang labil.
Dari jumlah tersebut di antaranya 44 titik rawan longsor, 7 titik rawan banjir dan 16 titik rawan amblas. Jalur yang paling rawan terdapat dari Stasiun Bogor - Stasiun Maseng mencapai 31 titik.
"Kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang tinggi ada 67 titik rawan longsor, banjir dan amblas di lintas Bogor - Sukabumi," kata Edy di kawasan antara Stasiun Batu Tulis - Stasiun Maseng, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/12/019).
Daops 1 Jakarta melakukan pengecekan jalur kereta secara rutin untuk meminimalisir dampak bencana. Pihaknya pun akan cepat tanggap jika terjadi bencana di jalur kereta.
"Pengecekan jalur rutin kita lakukan, dan perbaikan pun kita lakukan dengan cepat, seperti yang kemarin ini kan langsung kita tangani dan perbaiki," tutupnya.
Perbaikan jalur kereta api dilakukan dengan penguatan bantalan rel agar tidak mudah longsor. Setelah selesai, pihaknya akan melakukan uji kelayakan jalur sebelum kereta bisa melintas.
"Nanti setelah selesai perbaikan kita adakan uji kelayakan jalur dan mengecek keamanan setelah semua siap, besok kereta api Bogor - Sukabumi sudah bisa beroperasi normal kembali," jelas Edy.
Longsor yang terjadi di jalur tersebut dikarenakan adanya tebing yang longsor menutup saluran air. Air yang menggenang membuat beban tanah sehingga menimbulkan longsor.
"Genangan air membuat bobot tanah makin makin berat dan membuat longsor di jalur kereta," tutupnya.
Baca Juga: Jalur Kereta Bogor-Sukabumi Longsor di 4 Titik, Perjalanan Terganggu
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Subhanallah, Kakak Beradik Ini Selamat dari Longsor karena Pergi ke Masjid
-
Update Longsor Cisolok Sukabumi: 20 Korban Belum Ditemukan
-
Update Longsor Sukabumi: 15 Meninggal, 63 Orang Ditemukan Selamat
-
Polri Identifikasi 11 Jenazah Korban Tanah Longsor Sukabumi
-
Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Longsor Cisolok Sukabumi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar