Suara.com - DPP Partai Demokrat mengaku siap mengantarkan Andi Arief untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus penyebaran hoaks surat suara bila polisi sudah mengirimkan surat panggilan. Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean juga memastikan akan memberikan pendampingan hukum terhadap Andi.
"Kami pasti akan mengantarkan Andi Arief ke kepolisian untuk dimintai keterangan dan kami akan dampingi dia, itu pasti," kata Ferdinand kepada Suara.com, Jumat (4/1/2018).
Ferdinand juga menyayangkan adanya tindakan polisi yang mencari-cari keberadaan Andi Arief setelah kabar rumah Wasekjen Partai Demokrat itu disantroni polisi. Dia menganggap tindakan polisi itu sudah berlebihan. Dia pun memastikan jika Andi Arief tak akan melarikan diri selama polisi hendak meminta keterangan terkait kasus hoaks yang beredar di media sosial.
"Andi Arief tidak akan lari kemana-mana, tidak akan kabur ke mana-mana," kata Ferdinand.
Terkait cuitan Andi yang menyebut rumahnya di Lampung digeruduk polisi, Ferdinand menyebut seharusnya polisi tak sampai melakukan tindakan tersebut, mengingat status hukum Andi yang belum. Bila mau menggali keterangan, kata dia, polisi tinggal melayangkan surat panggilan kepada Andi Arief. Bahkan, kata Ferdinand, polisi juga bisa mengirimkan surat panggilan itu ke alamat DPP Partai Demokrat jika tak tahu alamat tinggal Andi Arief di Jakarta.
"Ini kan perkaranya perkara media sosial ya panggil saja dong Andi Ariefnya kirimkan surat panggilan kalau polisi tidak tahu rumah Andi Arief di Jakarta kirimkan ke DPP Partai Demokrat," ujarnya.
"Dipanggil secara layak secara wajar sebagaimana diatur oleh KUHAP itu yang seharusnya dilakukan oleh polisi," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetya menyangkal jika polisi melakukan penggeledahan di rumah Andi Arief.
Menurutnya, kedatangan polisi itu untuk memastikan keberadaan rumah Andi apakah benar ada di Lampung atau tidak. Namun, kata Dedi, setelah disantroni , rumah tersebut ternyata sudah dijual Andi Arief kepada orang lain.
Baca Juga: Ini Alasan Persib Belum Perkenalkan Pelatih
"Bukan penggerebekan, setelah ramai viral, dicek sama petugas di sana bener enggak rumahnya pak Andi Arief? Bukan ternyata, rumahnya sudah dijual tahun 2014. Mengecek untuk memastikan, karena rame di media sosial," ujarnya.
Dia juga memastikan tidak ada upaya penggerebekan di bekas rumah Andi Arief seperti yang santer diberitakan.
"Karena enggak masuk akal juga rumah tahun 2014 kok digerebek, ngapain digerebek?," terangnya.
Berita Terkait
-
Rumah Jaksa Disantroni Maling, Kerugian Capai Rp 250 Juta
-
Modus Penyalur Tenaga Kerja, Lima ABG Bekasi Dijual Germo Bali
-
Dua Putra Andi Arief Bikin Puisi Mau Demo seperti 212 ke Istana Presiden
-
Demokrat: Polisi Datang Dua Mobil, Artiya Mau Jemput Paksa Andi Arief
-
Beraksi Begal 9 Kali, Gengster Jakarta Tak Berkutik Dibekuk di Markas
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi