Suara.com - Seorang remaja bernama Ahmad Rifa'i (19) menjadi korban persekusi dan penganiayaan yang diduga dilakukan anggota ormas di Banten. Aksi penganiayan itu terjadi setelah massa menyantroni Pondok Pesantren Al - Wardayani, Kampung Pangodokan Kaler, Kotabumi, Pasar Kemis, Tangerang, Banten pada Jumat (4/1/2019) malam.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKP Gogo Galesung menyampaikan aksi brutal itu diduga dipicu karena perang komentar terkait video berjudul "Jawaban K.H Abuya Qurtubi tentang pernyataan Buya Muhtadi yang menghina FPI dan Habaib" di media sosial, Youtube.
Diduga, kata dia, para pelaku tak terima dengan komentar korban terkait tayangan di video tersebut.
"Pelaku tidak terima, kemudian pada Jumat malam (04/01/2019) dengan membawa senjata tajam. Para pelaku memukuli korban Ahmad Rifa'i (19) secara bergantian dan mengintimidasi korban" ungkap Gogo, Minggu (6/1/2019).
Terkait kasus ini, polisi mengklaim sudah mengidentifikasi pelaku persekusi dan penganiayan yang menimpa remaja tersebut. Dugaan sementara, 20 terduga pelaku tersebut merupakan salah satu ormas yang terkenal di Banten.
"Identitas terduga pelaku sudah teridentifikasi. Mereka sebaian besar merupakan okum anggota Ormas ternama di Banten. Saat ini mereka sekarang sedang kita lacak keberadaannya," kata dia.
Gogo menjelaskan, kondisi korban saat ini sudah membaik setelah mengalami aksi pengeroyokan itu. Dirinya juga berjanji akan menindak tegas para pelaku.
"Kami juga menyayangkan tindakan main hakim sendiri seperti ini. Seharusnya, jika terjadi suatu kejadian langsung laporkan ke polisi agar ditangani secara profesional," kata dia.
Baca Juga: Selain Vanessa Angel, 6 Artis Ini Pernah Terseret Kasus Prostitusi Online
Berita Terkait
-
Tewas Penuh Luka Tusuk di Green Pramuka, Status Nurhayati Masih Lajang
-
Rusak Belasan Nisan Salib, Firman Sempat Dipergoki Warga Bawa Palu ke TPU
-
Kerap Bawa Airsoft Gun Hingga Warga Ketakutan, OC Dibekuk Polisi
-
Elmi Kaget Temukan Granat Nanas Saat Bersihkan Perkarangan Rumah
-
Polisi : Punya Masalah Pribadi, Bripka Matheus Bunuh Diri
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik
-
Tangis Bocah Penjual Cilok usai Ditipu Berubah Haru saat Warga Patungan Ganti Kerugian
-
Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat: Anak Disabilitas Dipukul, Rumah dan Posko Dibakar!
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas