Suara.com - BPN Kritisi Jokowi Tetapkan Gerakan Papua Merdeka sebagai Teroris, TKN: BPN Kurang Baca Buku
Dua kubu Capres dan Cawapres peserta Pilpres 2019 saling serang, terkait gerakan kemerdekaan Papua dan peperangan antara TNI dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Kubu Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno memulai polemik dengan mempertanyakan rezim Presiden Jokowi yang menyebut gerakan kemerdekaan Papua itu sebagai kelompok kriminal bersenjata alias KKB.
Menurut Wakil Direktur BPN Prabowo – Sandiaga, Yahdil Abdi Harahap, seharusnya gerakan separatis itu digolongkan sebagai kelompok teroris. Ia juga mengkritik rezim Jokowi yang justru menstigma sejumlah kelompok sebagai teroris.
Namun, Wakil Sekretaris TKN Jokowi – Maruf Amin, Raja Juli Antoni menilai kubu rival minim pengeahuan mengenai perbedaan terorisme dan kelompok pemberontak.
"Secara akademik mereka salah. Saya kira mereka kurang baca buku," kata Raja Juli Antoni di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
Secara teoritis, kata dia, gerakan separatis KKB dan teroris merupakan dua hal yang berbeda karena tujuannya.
Ia memisalkan Gerakan Aceh Merdeka yang dulu melakukan perang gerilya terhadap RI tidak bisa disebut teroris, melainkan kelompok separatis.
“GAM sama seperti gerakan Papua merdeka, tujuannya memisahkan diri dari NKRI. Sedangkan teroris adalah kelompok yang bertujuan meneror atau meresahkan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Ammar Zoni dan Irish Bella Mesra di Atas Sepeda Motor
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM