Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku mumet mendengar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang dalam pidatonya beberapa waktu lalu mengeluhkan perilaku para kader partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.
Sebelumnya dalam acara peringatan HUT ke-46 PDIP di Jakarta, Kamis (10/1/2019), Megawati mengklaim bahwa ia dan Prabowo memiliki hubungan yang harmonis. Tetapi ia juga mumet dengan perilaku para kader Gerindra yang disebutnya selalu memojokkan PDIP.
Seperti yang diketahui, Megawati dan Prabowo pernah bersanding sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilu 2009. Tapi dalam pemilu itu, kekuatan PDIP dan Gerindra kalah dari koalisi pimpinan Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya, Boediono.
Kini, jelang pemilihan presiden pada April mendatang, hubungan dua partai itu kian renggang. PDIP saat ini mengusung petahana, Joko Widodo. Gerindra di sisi lain, memperjuangkan Prabowo sebagai calon presiden.
"Saya juga mumet. Saya sudah dengar pidatonya Ibu Megawati dari awal ke akhir, dari akhir ke awal. Saya juga mumet maksudnya apa ya gitu? Saya gagal paham," kata Muzani di Jakarta, Jumat (11/1/2018).
Namun lebih jelas Muzani mengungkapkan bahwa tidak ada masalah apa pun antara Prabowo dengan Megawati. Hal tersebut disampaikan Muzani lantaran mendengar langsung dari Prabowo kalau hubungannya dengan Megawati berjalan dengan baik.
"Tapi yang pasti di satu sisi Ibu menghargai persahabatan dengan Pak Prabowo. Pak Prabowo juga sama beberapa kali ngomong kepada saya dengan Ibu Mega, bagaimana tidak bersahabat, wong keduanya pernah jadi calon presiden dan wakil presiden," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka