Suara.com - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya atau Polda Metro Jaya mengimbau para pendukung Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak datang ke lokasi debat capres - cawapres di Hotel Bidakara Jakarta Selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusuf mengatakan para pendukung pasangan calon presiden - wakil presiden sebaiknya menonton bersama di posko pemenangan.
"Untuk menghindari gesekan antar pendukung pasangan calon," kata Kombes Pol Yusuf, Kamis (17/1/2019).
Yusuf mengungkapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengizinkan 100 orang pendukung dari setiap pasangan calon presiden - wakil presiden ditambah 300 undangan yang memasuki aula debat di Bidakara.
Diungkapkan Yusuf, KPU juga melengkapi tamu dengan name tag, kartu undangan dan gelang barcode saat memasuki aula.
Yusuf mengungkapkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan 820 personel untuk mengatur arus lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi debat.
Pihak pengelola Bidakara telah menyiapkan tempat parkir bagi para tamu undangan dan pendukung pasangan calon dengan daya tampung sekitar 1.100 kendaraan.
Berdasarkan informasi protokoler KPU RI, beberapa nama tokoh yang sudah mengonfirmasi hadir antara lain Ketua Komisi II Zainudin Amali, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Kapolri Jend Pol Tito Karnavian, Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Wapres RI Hamzah Haz, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, mantan Wapres RI Tri Sutrisno, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, serta lima orang panelis Bagir Manan, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, Hikmahanto Juwana, Margarito Kamis.
Seluruh tokoh itu direncanakan duduk di kursi hitam bagian depan (dibelakang moderator), secara berurutan sesuai nama yang dituliskan tersebut.
Baca Juga: Awas Macet, Ini Pengalihan Lalu Lintas saat Debat Capres - Cawapres
Debat pertama mengusung tema soal hukum, hak asasi manusia (HAM), tindak pidana korupsi, dan tindak pidana terorisme. Moderator debat adalah Ira Koesno dan Imam Priyono. (Antara)
Berita Terkait
-
Awas Macet, Ini Pengalihan Lalu Lintas saat Debat Capres - Cawapres
-
Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Duduk di Kursi Putih saat Debat
-
Prabowo dan Jokowi Sama-sama Punya Amunisi, Debat Capres Bakal Panas?
-
Yusril Bisikan Jawaban Khusus untuk Jokowi Jelang Debat Capres
-
Kubu Prabowo-Sandiaga Sepakat Tak Bahas Masa Lalu Saat Debat Capres
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP