Suara.com - Seorang narapidana kasus narkotika Taufik Imam alias Congkel (30) yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Permisan, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan tewas pada Senin (21/1/2019) dini hari. Diduga, Taufik tewas karena sudah lama menderita penyakit Tuberkulosis atau TBC.
"Napi atas nama Taufik Imam alias Congkel Umur (30) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap pada hari Senin (21/1), pukul 01.50 WIB," kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Djoko Julianto di Cilacap seperti dilansir Antara
Sebelum meninggal dunia, napi yang tercatat sebagai warga Kapuk Sawah, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, itu mengeluh sakit, kemudian petugas Lapas Permisan membawanya ke RSUD Cilacap untuk menjalani perawatan lebih lanjut, Minggu (20/1) malam.
Sesampainya di RSUD Cilacap, Taufik sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat. Namun, nyawa napi yang divonis 7 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan itu tak tertolong.
Kepala Subbagian Humas Ajun Komisaris Polisi Bintoro Wasono menyampaikan, dari hasil pemeriksaan medis, Taufik meninggal dunia karena TBC dan asma yang sudah dideritanya sejak lama
"Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD Cilacap oleh dokter Agung Wibowo, napi atas nama Taufik itu menderita penyakit TBC dan asma yang sudah menahun," kata Bintoro.
Setelah dinyataan tewas, jenazah Taufik untuk sementara disemayamkan di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Cilacap sambil menunggu penjemputan dari pihak keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu