Suara.com - Saban hari buruh pabrik di Serang, Banten, tepatnya di Kampung Turun Bales, Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal berangkat kerja dengan bertaruh nyawa. Itu semua untuk irit ongkos dan waktu.
Buruh pabrik di Kampung Turun Bales saban hari menyebrang sungai Ciujung untuk menuju ke tempat kerjanya di Kampung Saninten, Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang.
Mereka menyeberang menggunakan perahu eretan atau getek. Getek dijalankan dengan cara ditarik dengan menggunakan tali dari satu sisi ke sisi sungai lain.
Selasa (22/1/2019) Pagi tadi sekira pukul 06.30 WIB perahu getek yang membelah sungai Ciujung dari Kampung Turun Bales ke Kampung Saninten hanyut.
Sebanyak 29 orang yang berada di atasnya tercebur setelah perahu getek dihantam oleh kayu hingga terbalik. Akibatnya, satu orang atas nama Suwandi (42) karyawan di PT Panca Tama hilang.
Salah satu warga Godzali mengaku, perahu getek sudah beroperasi puluhan tahun silam dikarenakan tidak adanya jembatan penghubung, dan menjadi salah satu alternatif untuk mempersingkat jarak dan waktu.
“Kalau jalan biasa sampai 12 kilometer-an, belum kena macetnya. Kalau pakai eretan cepat sampai, apalagi kalau orang yang mau berangkat kerja,” katanya.
Tidak adanya jembatan membuat masyarakat memilih menggunakan jasa perahu eretan meskipun harus membayar Rp 2 ribu untuk setiap motor, dan Rp10 ribu untuk mobil kecil.
“Kalau di sini ada sekitar tujuh perahu getek. Tapi pas pagi tadi cuma ada satu yang beroperasi karena arus sungai lagi deras,” ujarnya.
Baca Juga: Lucu tapi Tak Bernyawa, Pasangan Ini Punya 30 Anak Plastik
Kapolsek Pamarayan AKP Asroji mengatakan, perahu eretan dimanfaatkan masyarakat untuk berangkat dan pulang kerja.
“Iyah kebanyakan dimanfaatkan masyarakat untuk berangkat menuju tempat kerja di wilayah Cikande,” katanya.
Berita Terkait
-
Di Banten, Mau Berobat Harus Antre dari Sebelum Subuh, Pukul 05.00 WIB
-
Kubu Prabowo: Ma'ruf Amin Sedang Menghibur diri Bisa Menang di Bandung Raya
-
Tolong... Anak Saya Kembar Siam, Butuh Biaya Besar untuk Operasi
-
Miskin dan Ditinggal Istri ke Arab, Abdul Tewas Tabrakkan Diri ke Ular Besi
-
Tinggal Jauh di Kaki Gunung, Kebiasaan 2 Pria di Banten Bikin Kaget Polisi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan
-
KAJ, KLJ, KPDJ Cair Lagi! 200 Ribu Warga Jakarta Dapat Top-Up Rp 300 Ribu
-
Dokumen Negara Saling Tabrak! Dr. Tifa Beberkan Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran, Ini Buktinya
-
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?