Suara.com - Seorang pelajar berinisial AG membunuh bos kripik pisang dengan sadis. Bos kripik pisang Aryanto (44) tewas dengan kepala pecah karena dihantam cangkul.
Kini pelajar AG sudah ditangkap Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat. Bos kripik pisang Aryanto merupakan warga Desa Malikin, Kabupaten Mempawah.
"Tersangka kami tangkap dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB di sebuah Salon Mika, Jalan Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya," kata Kasubdit III, Ditreskrimum Polda Kalbar, AKBP Fauzan Sukmawansyah di Pontianak, Selasa (29/1/2019).
Pelajar AG merupakan warga Jalan Harapan Setia, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengakui sudah lama berniat untuk menghabisi korbannya. Saat ini tersangka bersama barang bukti milik korban sudah diamankan di Mapolda Kalbar untuk proses lebih lanjut," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait motif pelajar AG dalam membunuh boskripik pisang tersebut. Karena niat tersangka untuk membunuh korban sudah lama dipendam dan langsung dilaksanakan begitu ada kesempatan.
"Selain itu, kami juga terus mengembangkan kasus tersebut, apakah ada pelaku lain dalam kasus pembunuhan yang sempat menggegerkan warga Mempawah tersebut," katanya.
Sebelumnya, bos kripik pisang itu sehari - hari dikenal sebagai pengusaha kripik. Namun Senin (28/1/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, ditemukan dalam keadaan meninggal, bersimbah darah di atas tempat tidur dengan posisi wajah tertutup bantal.
Bos kripik pisang pertama kali ditemukan oleh Ramilah yang curiga dengan kondisi rumah bos kripik pisang, karena lampu teras rumahnya masih menyala. Ramilah kemudian memberanikan membuka grasi dan mengintip dari pintu kamar korban sehingga terlihat korban tergeletak di tempat tidurnya.
Baca Juga: Ernawati Membusuk di Kolong Ranjang Sudah 5 Hari Tewas
"Kemudian dua orang saksi lainnya, masuk melalui pintu garasi yang tidak terkunci. Saksi itu melihat korban sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah di atas tempat tidur," katanya.
Dugaan kuat bos kripik pisang meninggal akibat hantaman cangkul di bagian kanan kepalanya.
"Saat ini barang bukti berupa cangkul, pakaian dan sepeda motor korban yang sempat dilarikan tersangka sudah diamankan di Mako Polda Kalbar," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ernawati Membusuk di Kolong Ranjang Sudah 5 Hari Tewas
-
Tewas Membusuk di Bawah Ranjang, Ernawati Rajin Mengaji dan Salat
-
Ernawati Ditemukan Tewas Membusuk di Bawah Ranjang Tempat Tidur
-
Wanita Tewas di Kamar Eks Lokalisasi, Habis Melahirkan Ditinggal Pacar
-
Yogo dan Lia Tewas Nekat Terobos Perlintasan Kereta Pangadegan
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
Terkini
-
SPBU Banda Aceh Diawasi Ketat, Polisi Waspadai Penimbunan BBM hingga Antrean Panjang Pasca Bencana
-
Update Banjir Bandang Nagan Raya Aceh: 1.807 Rumah Warga Rusak, Ini Data Rincinya
-
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera
-
Penyidik dan Jaksa Diperiksa Dewas Usai Tak Periksa Bobby Nasution, KPK Bantah Pelanggaran Etik
-
'Bapak-Ibu Tidak Sendiri', Momen Haru Gibran Tenangkan Korban Banjir Bandang di Agam
-
Gibran Tenangkan Pengungsi Banjir Bandang Sumatera, Janjikan Percepatan Pemulihan di Agam
-
Update Tragedi Kebakaran Hong Kong: 125 WNI Selamat, Kemlu Masih Cari 5 Orang yang Hilang
-
Pendidikan Pasca Banjir Sumatra, JPPI: Banyak Sekolah Terendam Lumpur Hingga Hilang Terbawa Arus
-
Mengubah Paradigma: Melihat Mangrove sebagai Aset Ekonomi Berkelanjutan
-
Naik Motor Trail, Gibran Tembus Lokasi Terisolir Banjir Bandang Agam Bawa Buku Catatan