Suara.com - Memasuki musim penghujan, nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue berkembang biak secara massif. Akibatnya, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat tajam di berbagai penjuru negeri.
Bila pemerintah dan warga setempat tak berusaha menjaga lingkungan tetap bersih dan terbebas dari jentik nyamuk, kasus DBD dapat terus menyebar luas menjangkiti warga hingga dapat menyebabkan korban jiwa. Beberapa wilayah Indonesia sudah masuk dalam zona merah penyebaran penyakit DBD.
Lantas, wilayah mana saja yang menjadi pusat persebaran penyakit DBD terbesar di Indonesia? Berikut Suara.com mengulasnya dari berbagai sumber, harap tingkatkan kewaspadaanmu ya!
1. Jawa Timur (3.686 Kasus)
Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia. Dari catatan Suara.com, sepanjang awal 2019 hingga 2 Februari 2019 tercatat ada sebanyak 3.686 kasus DBD. Dari ribuan kasus yang ada, sebanyak 55 orang dilaporkan meninggal dunia lantaran mengidap DBD.
Meski kasus DBD di Jawa Timur tercatat sangat tinggi, Pemprov Jawa Timur tidak bisa menetapkan status Kejadian Luar Biasa kasus DBD.
Sebab, angka kasus DBD tahun ini relatif mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai puluhan ribu kasus.
2. Jawa Barat (2.204 Kasus)
Ancaman penyakit DBD mengincar warga di Jawa Barat. Hingga 28 Januari 2019, tercatat ada sebanyak 2.204 kaasus DBD yang menelan 14 nyawa warga Jawa Barat. Angka ini masih bersifat sementara dan bisa terus meningkat.
Baca Juga: Bukan Pendukung Jokowi Dilarang Pakai Tol Trans Jawa, Ini Penjelasan Hendi
Dari total 27 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat, Kota Depok menjadi wilayah tertinggi dengan total kasus DBD sebanyak 319 kasus, dan paling sedikit Kabupaten Bogor yang hanya ditemui satu kasus.
3. Nusa Tenggara Timur (1.337 Kasus)
Wilayah berikutnya dengan kasus DBD tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur. Di wilayah yang dipimpin oleh Gubernur Viktor Laiskodat itu tercatat sudah ada 1.337 kasus DBD dan 15 orang meninggal hingga Kamis (31/1/2019).
Angka kasus DBD ini diprediksi akan terus mengalami mengalami perubahan. Pasalnya, masih ada beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur yang belum melaporkan kasus DBD.
4. Jawa Tengah (1.204 Kasus)
Jumlah kasus DBD tertinggi berikutnya diduduki oleh Jawa Tengah. Sepanjang Januari 2019, tercatat ada sebanyak 1.204 kasus DBD yang menyebabkan 12 warga Jawa Tengah kehilangan nyawanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru