Prabowo—rival Jokowi pada Pilpres 2019—membantah menggunakan konsultan politik asing dan juga menggunakan propaganda Rusia.
"Saya punya banyak teman di mana-mana, ada orang Jepang, orang Korea, orang Rusia, orang Jerman. Saya kan 20 tahun berbisnis di luar negeri, jadi saya punya banyak kenalan," kata Prabowo dalam video yang diunggah juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak ke akun Instagramnya.
Dalam video itu, Ketua Partai Gerindra tersebut mengakui konsultan asing terlalu mahal untuk dibayar. Bahkan, menurutnya konsultan asing tidak paham perpolitikan di Indonesia.
"Bayarnya mahal, dan mereka enggak mengerti apa-apa tentang politik Indonesia, enggak ada itu," ujarnya.
Sementara Abdul Kadir Karding , Wakil Ketua Tim Nasional Jokowi – Maruf Amin, menegaskan pernyataan Jokowi soal propaganda Rusia bukan ditujukan kepada Rusia sebagai negara. Karding meminta pemerintah negeri tersebut tidak salah paham.
Karding menuturkan, pernyataan Jokowi soal propaganda Rusia terkait dugaan adanya konsultan politik asal Rusia dalam kelompok politik tertentu di Indonesia.
Konsultan politik itu melakukan strategi menebarkan ketakutan, pesimisme dan kabar bohong atau hoaks di tengah masyarakat.
"Jadi yang dimaksud bukan Rusia-nya, tapi orang Rusia yang menjadi konsultan politik kelompok tertentu. Rusia adalah sahabat Indonesia," tutur Karding kepada wartawan.
Terkait hal itu, Karding menilai strategi politik dengan menebarkan ketakutan, pesimisme dan hoaks sangat berbahaya. Hal itu, kata Karding, bisa memengaruhi masyarakat terutama dalam menentukan pilihannya dalam Pilpres 2019.
Baca Juga: Sepakat Berdamai, Terduga Pemerkosa Agni Bisa Lulus dari UGM
"Jadi kalau kemudian Pak Jokowi menyampaikan itu ke publik, saya kira sesuatu yang memang harus disampaikan. Karena kalau tidak, bakal berbahaya. Kebohongan, kenyinyiran, terus menerus dibangun bisa dipersepsikan sebagai kebenaran," ujarnya.
Berita Terkait
-
Bukan Pendukung Jokowi Dilarang Pakai Tol Trans Jawa, Ini Penjelasan Hendi
-
Kisruh Propaganda Rusia, Kubu Prabowo: Jokowi Bisa Rusak Diplomasi
-
Kisruh Propaganda Rusia, Kubu Jokowi Minta Pemerintah Rusia Tak Salah Paham
-
Klarifikasi Jokowi Sebut Propaganda Rusia, TKN: Rusia Sahabat Indonesia
-
Ace: Tudingan Jokowi Antek Asing By Design untuk Membangun Framing
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?