Suara.com - Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, media-media massa harus berperan memantau pergerakan para calon anggota legislatif yang bakal bertarung dalam Pemilu 2019.
Muhtadi menuturkan, sementara ini, media-media massa cenderung hanya memantau pergerakan dua peserta Pilpres 2019, Jokowi – Maruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Hal itu dikatakan Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi 'Potensi Politik Uang di Pemilu 2019' di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (8/2/2019) .
"Saat ini ada sekitar 300 ribuan caleg. Nah, media fokusnya ke pilpres, padahal pertarungan di bawah sangat semerawut. Nah ini monitor kurang media," ujar Burhanuddin.
Ia mengatakan, media massa harus bisa memantau caleg-caleg dalam berkampanye, sehingga dapat mengetahui dan meminimalisasi praktik politik uang di masyrakat hingga tingkat paling bawah.
Muhtadi mengakui, media massa cenderung enggan meliput kegiatan para caleg karena ratingnya atau tingkat keterbacaan oleh publik, rendah.
“Iya, di lain sisi, media massa bilang kalau ada talk show caleg, ratingnya rendah. Tak bisa disalahkan juga,” jelasnya.
Namun, ia berharap media massa mau bersikap adil dengan turut menyoroti pergerakan caleg. Sebab, hal itu membuat masyarakat bisa mengenal sosok calon wakilnya di parlemennya secara baik.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2019: 'Diasapi' Vinales, Rossi Senang
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
OTT KPK di Bekasi, Bupati Ade Kuswara dan Ayahnya Disebut Ikut Diamankan
-
Gurita Harta Rp79 M Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang Kena OTT KPK, dari 31 Tanah ke Mustang