Suara.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2019. Viryan mengatakan satu suara sangat berarti untuk menentukan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Viryan mengatakan menjadi golongan putih (golput) atau tidak menggunakan hak pilihnya di Pemilu akan merugikan diri sendiri. Meskipun, golput merupakan hak mereka sebagai warga negara.
"Golput itu hak, tapi sudah enggak keren, kerennya itu golput di orde baru. Kalau sekarang apa yang mau digolputin?, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mnnggunakan hak pilihnya," ucap Viryan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
"Tidak ada intimidasi, potensi manipulasi seperti masa lalu kecil dan satu suara memang menentukan," Viryan menambahkan.
Untuk itu, Viryan mengajak masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 mendatang.
Ia menegaskan, setiap ada masyarakat yang golput tetap akan ada calon yang terpilih menjadi pemimpin Indonesia.
"Mau nasibnya ditentukan dengan orang yang kita tidak tahu? Kita serahkan gitu aja? Enggak keren kalau enggak milih," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat
-
Isi Curhat Asmara Dina Oktaviani Sebelum Tewas Dibunuh Atasan yang Dipercaya
-
Polisi Bongkar Sindikat Raksasa TPPO di Bandara Soetta: 15 Jadi Tersangka, 24 Masih Buron
-
Agar Gak Asal Dicomot AI, Dewan Pers Usulkan Produk Jurnalistik Masuk UU Hak Cipta
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Tak Panik Gegara Dana Transfer Dipotong, Harus Efisiensi Belanja!
-
Alasan Punya Balita, Polisi Bebaskan TikTokers Figha Lesmana usai Ditahan Kasus Demo Agustus
-
Ketua Dewan Pers Sindir Etika Pejabat: Kalau di Jepang Menteri Gagal Mundur, di Sini Maju Terus
-
Respons Kapuspen TNI Terkait Sorotan PDL Loreng Baru: Distribusi Bertahap, Diskusi Terus Berjalan