Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan pembangunan jalur Moda Raya Terpadu atau MRT hingga 200 kilometer di Jakarta. Target ini diharapkan rampung tercapai pada 2029.
Anies berharap masyarakat Ibu Kota ikut mendukung target tersebut dan menggunakan transportasi umum dalam berkegiatan sehari-hari untuk mengurangi kemacetan.
"Tadi secara umum disepakati bahwa kita harus membangun 10 tahun ke depan itu masif. Seperti yang kita bicarakan bulan lalu bahwa MRT, LRT kemudian BRT itu jangkauannya harus maksimum. MRT diperkirakan sekitar 200 kilometer sampai dengan tahun 2029,” kata Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Anies menambahkan saat ini masyarakat Jakarta akan segera bisa menikmati MRT Jakarta Fase I yang menghubungkan Bundaran Hotel Indonesia (HI) - Lebak Bulus mulai 12 Maret 2019.
“Tidak ada yang baru, semuanya sudah siap. Siap jalan,” tambah Anies Baswedan
Sedangkan untuk tarif MRT, Anies mengungkapkan pihaknya belum menentukan. Pihak Pemprov DKI Jakarta kini masih terus mengkaji perhitungan dan akan mengumumkan tarif MRT secara lengkap.
“Bentar, bentar. Nanti diumumin sendiri, sudah ada perhitungannya, tapi nanti kita umumkan lengkapnya,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Restoran Nasi Campur Babi di Tebet Ditolak Warga, Dilaporkan ke Anies
-
Anies Akan Sulap Trotoar Kemang Seperti di Sudirman - Thamrin
-
Wapres JK Yakin Keberadaan MRT Bisa Tekan Kemacetan di Jakarta
-
Bangun Tempat Parkir Kendaraan, Anies Minta Warga Jakarta Maksimalkan MRT
-
Jajal MRT Jakarta, JK: Ini Transportasi yang Nyaman, Aman dan Tepat Waktu
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum