Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) Letjen Doni Monardo menganggap wilayah Jawa Barat sebagai supermarket bencana, karena segala macam bencana alam bisa terjadi. Sejauh ini, Jawa Barat menjadi daerah dengan potensi bencana alam tertinggi di tanah air.
Doni menerangkan, dari mulai bencana banjir, puting beliung, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, hingga bencana tsunami bisa terjadi di provinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia itu.
"Jabar ini provinsi paling lengkap, bisa jadi supermarket dari semua bencana baik dari hidrometeorologi, gempa bumi, dan juga potensi tsunaminya ada," kata Doni saat menjadi keynote speaker di acara seminar nasional bertema 'Model Sinergitas Pentahelix, Merawat Alam dan Mitigasi Bencana' di hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Jumat (22/2/2019).
Menurutnya, bencana alam yang diakibatkan letusan gunung api potensinya sangat besar terjadi di Jawa Barat. Pasalnya, kata dia, Jawa Barat memiliki banyak gunung berapi.
Ada belasan gunung berapi yang sewaktu-waktu bisa saja meletus di daerah Jawa Barat.
"Gunung api juga jumlahnya cukup banyak di Jabar," kata dia.
Berdasarkan data BNPB, Doni menyebut pada 2018 lalu, korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di Jawa barat mencapai 49 orang. Peristiwa bencana alam yang paling banyak memakan korban yakni bencana tanah longsor di Cisolok, Sukabumi, yang terjadi pada akhir 2018 lalu.
"Ini yang terbanyak di Cisolok pada akhir tahun kemarin. Kemiringan 60 derajat ditanami dengan padi, sehingga longsor terjadi dan masyarakat tertimpa longsor," jelasnya.
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku masih menggodok dokumen 'West Java Resilience Culture Blue Print'. Dokumen itu menjadi semacam cetak biru agar masayarat Jawa barat bisa lebih siap saat menghadapi bencana alam.
Baca Juga: 6 Tamu Penting Ahmad Dhani di Rutan Medaeng
Dalam dokumen itu akan membahas berbagai masalah mengenai bencana. Mulai dari edukasi, anggaran, hingga urusan teknis penanggulangan bencana.
"Targetnya Agustus (2019) selesai, di dalamnya memuat apa yang harus kami lakukan di level sekolah, masyarakat, anggaran, teknis juga di level organisasi. Selama ini kita tidak sekomprehensif itu kita ingin belajar ke bangsa Jepang minimal bisa sekomprehensif itu dalam menyesuaikan terhadap takdir alam," tuturnya.
Kontributor : Aminuddin
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil