Suara.com - Polisi telah menetapkan K dan F, dua pegawai PT Mulia Intipelangi terkait kasus ledakan Mal Taman Anggrek yang mengakibatkan tujuh korban luka-luka. Ledakan tersebut murni karena kelalaian saat keduanyta melakukan pemasangan gas sehingga terjadi ledakan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan K dan F awalnya akan memindahkan meteran gas di foodcourt sesuai rencana relokasi foodcourt dari lantai 4 ke lantai 2 pusat perbelanjaan tersebut. Namun, ada kesalahan teknis yang mengakibatkan kebocoran gas dan terjadi ledakan pada Rabu (20/2/2019).
"Pelaksanaannya pada hari itu ternyata petugas ini melihat ada 3 tenant yang siap untuk dicopot namun ternyata dopnya hanya tersedia 2 sehingga yang bersangkutan 2 orang ini berspekulasi artinya hanya cukup dengan tuas yang satu ini tidak perlu ditutup pada saat pencopotan itu pada pukul 08.00," kata Hengki di Polres Jakbar, Jumat (22/2/2019).
Saat K dan F turun ke lantai 2 untuk melakukan instalasi di foodcourt yang baru, ternyata salah satu pegawai tenant Depot Betawi di lantai 4 mencoba menghidupkan kompor namun tidak ada aliran gas, dia lantas membuka tuas itu dan terjadilah kebocoran gas dan ledakan pada pukul 10.30 WIB.
"Jeda waktu ini ternyata salah satu pegawai depan Depot Betawi datang ke lokasi yang sudah dicopot meterannya ini dan hanya ada pengamanan satu tuas saja yg tidak ditutup, mencoba menghidupkan kompor ternyata tidak hidup akhirnya tuas ini dibuka akibatnya itu gas keluar dengan deras, enggak lama kemudian dia keluar minta bantuan security, tidak lama terjadilah ledakan," jelasnya.
Selain menetapkan dua tersangka, polisi turur menyita barang bukti berupa 3 unit meteran, 2 unit kompor gas mini, 2 buah pipa aliran gas, dan 1 bonggol gas value.
Terkait kasus ledakan tersebut, keduanya dijerat Pasal 360 KUHP tentang kelalaiannya yang mengakibatkan orang lain luka berat dan Pasal 188 KUHP tentang tindakan kesalahan yang mengakibatkan kebakaran ataupun letusan dan sebagainya.
Berita Terkait
-
Gara-gara Sering Dikasih Makan Perempuan, Kakek Danto Dibunuh di Gudang
-
Ledakan Mal Taman Anggrek, 2 Teknisi Jadi Tersangka
-
Buntut Cekcok, Romi Belah Perut Istri dan Buang Janin Bayinya ke Jendela
-
Digerebek Pesta Sabu, Ajudan Wagub Maluku Ternyata Nyambi Jadi Bandar
-
Ancam Pakai Foto Porno, Remaja Ini Peras Korban Hingga Jutaan Rupiah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis