Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyampaikan protes keras terhadap Pemerintah Vietnam setelah empat kapal pencuri ikan asal Vietnam ditangkap oleh TNI Angkatan Laut pada Minggu (24/2/2019).
Susi mengatakan bahwa dalam proses penangkapan di Perairan Natuna itu KRI Bung Tomo-357 sempat dihalang-halangi oleh dua kapal Vietnam Fisheries Resources Surveillance (VFRS) milik pemerintah Vietnam.
"Perbuatan ini selain bukan pertama kali oleh VFRS. Ini dalam menghalangi aparat penegak hukum Indonesia, pada tanggal 19 Februari kapal VFRS ini bernama KN-241 melakukan hal yang sama saat kapal PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) Hiu Macan 01 menangkap kapal empat Vietnam di Natuna Utara," kata Menteri Susi, di Bandung, Senin (25/2/2019).
Susi mengaku telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk mendesak Pemerintah Vietnam memberikan penjelasan resmi terkait insiden tersebut.
Lebih lanjut Susi menegaskan bahwa pemerintah sudah mengambil sikap yang tepat dengan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan asing di lautan Indonesia.
"Kalau perlu saya perintahkan untuk langsung ditenggelamkan saja di tengah laut, boleh di laut kita kok," tegas dia.
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil menenggelamkan 488 kapal pencuri ikan di perairan Indonesia dari Oktober 2014 hingga Agustus 2018. Kapal asal Vietnam adalah yang paling banyak ditenggelamkan, dengan jumlah 276 unit.
Berita Terkait
-
Pelatih Vietnam Ogah Bergantung pada Naturalisasi, Sindir Timnas Indonesia?
-
Congkak Raih Medali Emas, Pelatih Vietnam: Timnas Indonesia Cuma Bergantung pada Naturalisasi
-
Ujian Berat Menanti John Herdman Saat Menjabat Pelatih Timnas Indonesia
-
Meski Jadi Raja ASEAN, Vietnam Tetap Simpan Ketakutan pada Timnas Indonesia
-
Sindir Pemain Naturalisasi, Pelatih Vietnam Pilih Pembinaan Usia Dini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa