Suara.com - Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ade Irfan Pulungan meminta aparat kepolisian mengusut dalang di balik aksi pembakaran kaos Jokowi-Ma'ruf di Sampang, Madura, Jawa Timur. Ade mengatakan aparat kepolisian harus mengidentifikasi kejadian tersebut secara cepat.
Ade menilai aksi pembakaran kaos Jokowi-Ma'ruf Amin itu bisa dikategorikan sebagai bentuk kebencian. Dia pun menduga ada aktor intelektual di balik kejadian tersebut.
"Apakah mereka memang dipengaruhi oleh orang-orang tertentu untuk melakukan pembakaran itu. Karena, kalau saja itu masyarakat biasa yang melakukan itu, saya pikir tidak terjadi lah. Kita khawatir itu ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu. Sekarang ini kan sedang marak," ujar Ade saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/2/2019).
Terkait hal itu, Ade mengaku belum memiliki rencana untuk melaporkan kejadian tersebut baik ke aparat kepolisian maupun ke Bawaslu. Ade menyatakan akan mempertimbangkan terlebih dahulu apakah akan melaporkan kejadian tersebut atau tidak.
Pasalnya, kata dia, pihaknya khawatir jika laporannya itu dinilai sebagai bentuk kriminalisasi. Padahal, proses penegakan hukum sudah seharusnya ditegakkan oleh aparat penegak hukum.
"Masalahnya kan ketika suatu hal yang terjadi kepada pihak kami TKN terus kita laporkan, selalu dikatakan kriminalisasi, dibenturkan begitu. Mereka ini dari paslon 02 maupun timnya melakukan perbuatannya pidana atau melanggar hukum, ketika kami merespons atau bertindak itu selalu dibenturkan dengan kriminalisasi ini kan tidak fair," katanya menjelaskan.
Terkait kejadian itu, Ade mengimbau kepada tim kampanye maupun simpatisan Jokowi-Ma'ruf Amin agar tidak tersulut emosi. Ia meminta relawan dan simpatisan untuk selalu mengedepankan nilai-nilai kesopanan.
"Kami selalu melakukan meminta kepada seluruh tim kampanye baik itu di semua tingkatan dan seluruh relawan yang ada untuk mengkomunikasikan kepada simpatisan mendukung pak Jokowi supaya tidak terpancing provokasi-provokasi yang ada," imbuh dia.
Baca Juga: Iwan Tipu Calon Pramugari Lion Air sampai Ratusan Juta
Berita Terkait
-
Video Pembakaran Kaos Jokowi -Ma'ruf Amin, Lokasi Akhirnya Terungkap
-
MUI: Habib Rizieq dan Ba'asyir Dijebloskan ke Penjara Bukan di Era Jokowi
-
Kaos Jokowi - Maruf Amin Dibakar di Madura, Polisi: Cuma Sebentar dan Buyar
-
Usai Haul Akbar, Massa Berpakaian Putih Bakar Kaos Jokowi - Maruf di Madura
-
Siapa Pelaku Pembakar Kaos Jokowi - Maruf di Madura? Tim Prabowo: Kami Cek
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre