Suara.com -
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga menganggap penolakan yang terjadi di beberapa daerah terhadap Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 adalah hal yang alamiah.
Kejadian penolakan tidak hanya terjadi pada kontestan Pemilu, tapi juga pada pejabat lainnya sejak dulu, terlebih pada masa kampanye.
BPN juga menjelaskan kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak akan menanggapi kejadian penolakan secara berlebihan. Karena selain penolakan banyak juga penyambutan di masyarakat. Hal ini dianggap sebagai fenomena politik elektoral di Indonesia.
"Kita tidak akan tanggapi berlebihan. Warga kita beda-beda cara pikirnya, cara pandangnya, ini lah pemilu, perayaan terhadap perbedaan pandangan dan pilihan, ujar Juru Bicara BPN, Faldo Maldini saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/02/2019).
Faldo Maldini juga mengatakan tidak peduli jika memang kejadian penolakan di berbagai daerah adalah kegiatan yang dimobilisasi oleh pihak tertentu. Pihak tersebut dianggap takut dengan akan terjadinya pembaruan dan perubahan di Indonesia.
"Anggap saja ada sebagian elit yang takut dengan datangnya kebaruan dan perubahan. Mereka sedang bersenang-senang dan takut diganggu," kata Politisi PAN itu.
Terkait penolakan di beberapa daerah terhadap Prabowo-sandi, Kepolisian mengaku belum menerima laporan apapun. Segala penindakan atas adanya indikasi tersebut harus berdasarkan laporan dan dipelajari Kepolisian.
"Belum ada laporannya. Kalau ada kami harus pelajari. Kalo belum saya belum berani," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi melalui telepon.
Baca Juga: Presiden Akan Jamu Timnas U-22 di Istana pada 28 Februari
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati