Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah menyebut ada sebanyak 15 juta data invalid atau tidak sesuai di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, data invalid itu berpotensi dijadikan alat kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang.
Data tidak sesuai yang dimaksud Fahri Hamzah diantaranya adalah temuan 9 juta orang yang lahir pada tanggal 1 Juni. Lalu dalam satu Kartu Keluarga (KK) terdapat 400 anggota dan data dengan kode yang salah. Menurut Fahri jika data invalid itu jika dijumlah mencapai 15 juta.
"Jadi gini modus kecurangannya itu adalah pencoblosan invalid di TPS (tempat pemungutan suara). Jadi sekarang ini ada 15 juta invalid yang tak bisa diverifikasi oleh KPU. Data tersebut bisa digunakan untuk mencoblos di TPS manapun," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (05/03/2019).
Fahri mengaku data tersebut didapatkannya dari riset yang dilakukan beberapa ahli. Bahkan, menurutnya, KPU sudah mengakui data tersebut dan masalah tersebut belum bisa diselesaikan.
Eks politikus PKS itu lantas meminta kepada KPU agar menyelesaikan persoalan data tidak sesuai tersebut. Fahri juga mengatakan akan mempertemukan KPU dengan ahli yang melakukan riset tersebut. Jika KPU menolak, Fahri akan memfasilitasi untuk melakukan konferensi pers.
"Saya ketemu dengan beberapa aktivis yang melakukan riset data KPU dan masih banyak invalidnya. Beresin dong. Kalau KPU siap mereka akan datang ke sana. Kalau KPU enggak mau, mereka konpers di press room nanti," tegas Fahri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang