Suara.com - Lembaga pimpinan pengamat Sidney Jones, Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), mengungkap kronologi insiden bom gereja di Jolo, Filipina yang diduga dilakukan oleh warga negara Indonesia atau WNI pada 27 Januari 2019 lalu.
Dalam laporan yang dirilis pada Selasa (5/3/2019), IPAC melaporkan, dugaan ini terungkap setelah aparat Filipina menangkap lima tersangka kasus pengeboman tersebut.
Berdasarkan keterangan para tersangka, Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Oscar Albayalde, mengatakan, dua pelaku yang berasal dari negara Asia diyakini berlayar dari Pulau Lampinigan dan berlabuh di Jolo pada 24 Januari.
Mereka kemudian dijemput menggunakan satu mobil. Salah satu tersangka yang berada di dalam kendaraan tersebut mengaku mendengar kedua orang itu berbicara dengan bahasa Indonesia.
"Dia dilaporkan mendengar mereka berbicara bahasa Indonesia, dan dia tahu bahasa itu karena dia pernah tinggal di Indonesia selama enam bulan beberapa tahun lalu untuk aktivitas bela diri," tulis IPAC seperti dilansir dari CNN, Rabu (6/3/2019).
Malam itu, pasangan tersebut menginap di sebuah rumah di Patikul, kemudian dibawa ke kamp Sawadjaan esok paginya.
Kemudian pada 26 Januari, kelompok yang berbeda ditugaskan menjemput pasangan itu dan membawa mereka kembali ke Jolo untuk bersiap melakukan aksi keesokan harinya, tepatnya hari Minggu (27/1).
"Pukul 8.28 esok paginya, diyakini perempuan Indonesia meledakkan bom IED pertama di dalam katedral di Jolo. Sementara sang pria meledakkan IED kedua di pintu masuk gereja beberapa detik kemudian," demikian keterangan kepolisian Filipina.
Aksi teror tersebut menewaskan 21 orang dan menggemparkan Filipina yang kala itu baru saja menyepakati perjanjian damai dengan salah satu kelompok pemberontak.
Baca Juga: Cemburu Lihat Panggilan Masuk di HP Istri, Ahmad Zulkarnaen Gantung Diri
Meski penyelidikan belum rampung, Menteri Dalam Negeri Filipina, Eduardo Ano, sudah mengatakan bahwa pelaku serangan bom itu adalah Filipina. Klaim sepihak ini membuat sejumlah pejabat di Indonesia geram, termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Wiranto.
Indonesia akhirnya mengirimkan satu tim ke Filipina untuk membantu proses identifikasi pelaku bom tersebut. Namun, hingga kini, kepolisian masih menunggu hasil tes DNA dari pemerintah Filipina.
Berita Terkait
-
Foto Pacquiao Kampanye Putri Eks Diktator Filipina Hoaks! Ini Faktanya
-
Tampil Merah Segar, Nissan Terra ini Bakal Susah Didapatkan
-
Main Game 48 Jam Non-Stop di Warnet, Ibunya Datang Suapin Makan
-
Motor Honda Racikan Indonesia, Laris Manis di Bangladesh dan Filipina
-
Bom Bunuh Diri Meledak di Masjid, 11 Orang Tewas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar