Suara.com - Hari Raya Nyepi menjadi momentum untuk kembali mengenang suasana kampung halaman bagi Nengah Sukadana (44) warga, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pria asal Bali itu mangku sudah 24 tahun pergi merantau meninggal kampung halamannya untuk bekerja di ibu kota.
Nengah menuturkan sejak 1995 dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan Bali untuk mengadukan nasib di Jakarta. Hampir setiap tahun Nengah mengaku biasa mengikuti serangkaian ritual upacara menjelang Hari Raya Nyepi di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur.
Menurut Nengah, secara ritual keagamaan tidak ada perbedaan antara Hindu di Bali dan di Jakarta. Hanya saja, Nengah mengatakan situasi dan kondisi di Bali memang dinilai jauh lebih tenang untuk melaksanakan ibadah Nyepi.
"Ya paling perbedaannya itu kalau di kampung kan kita lebih khusyu ya, kondisi dan situasi juga mendukung, kalau di sini kan di tengah kota sudah pasti ramai," tutur Nengah di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019).
Meski begitu, Nengah merasa bersyukur di tahun ini kembali bisa merayakan Nyepi bersama keluarga dan umat Hindu lainnya di Jakarta. Hari Raya Nyepi Tahun 1941 ini pun dijadikannya sebagai momentum untuk kembali mengenang suasana semasa di kampung.
"Kalau mau Nyepi kaya gini kita pada ngumpul di Pura seperti ini, seperti kita mengenang masa-masa di kampung dulu," ujarnya.
Berkenaan dengan itu, sebagai umat minoritas yang berada di Jakarta dengan mayoritas penduduknya muslim, Nengah mangku toleransi di Jakarta sangat baik. Apalagi, kata Nengah, Pura Aditya Jaya itu sendiri berdiri bersebelahan dengan Masjid At-Taqwa.
"Kalau toleransi di sini sangat tinggi, yang jaga saja orang-orang luar (umat Hindu), jadi toleransi kita sangat baik kita juga kan berdampingan dangan masjid," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Perayaan Nyepi, Ribuan Warga Padati Gilimanuk
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?
-
Curhat Wakil Ketua DPRD Jabar, Tunjangan Rp71 Juta Tak Cukup Beli Rumah
-
Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Ulah Anak yang Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA': Dia Masih Kecil
-
Klaim 'Blind Spot' Terbantah! Affan Kurniawan Bisa Terlihat dari Dalam Rantis Brimob
-
Viral! Tren Foto Tengah Malam di Jalan Raya