Suara.com - Sebanyak 14 anggota Partai Konservatif (Tory) Inggris dicopot dari posisinya karena melontarkan komentar rasis dan anti-Islam di media sosial.
Penangguhan jabatan itu dilakukan menyusul penemuan kumpulan komentar Islamofobia, rasis, dan ofensif di akun Twitter dan grup Facebook yang dikelola anggota Tory, demikian seperti dikutip dari Kantor Berita Anadolu, Kamis (7/3/2019).
Di antaranya, ditemukan komentar berbunyi "copot semua Muslim dari jabatan publik" dan mendesak pemerintah untuk menutup semua masjid.
Beberapa anggota Tory bahkan menyerang sesama anggota partai sekaligus Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid, dengan mengatakan bahwa "dukungan suara untuknya berarti membiarkan Islam untuk memimpin negara".
Sementara itu, seorang juru bicara untuk Partai Konservatif menegaskan bahwa grup Facebook dan akun Twitter yang dipermasalahkan tidak terafiliasi dengan partai dan pemilik akun akan diselidiki.
Menanggapi penangguhan tersebut, Dewan Muslim Inggris mengatakan "Islamofobia di tubuh partai sangat mengkhawatirkan" dan mendesak penyelidikan lebih lanjut.
Tahun lalu, anggota parlemen senior meminta Perdana Menteri Theresa May untuk mengakui masalah Islamofobia di dalam partai yang berkuasa itu dan untuk mengambil tindakan nyata terhadap anggota parlemen dan anggota partai yang membuat pernyataan anti-Muslim.
Di tahun yang sama, Dewan Muslim Inggris menulis surat terbuka yang mendesak pemerintah untuk meluncurkan penyelidikan terhadap orang-orang yang dianggap Islamofobia.
Mantan menteri luar negeri Inggris, Boris Johnson, bahkan sempat menyamakan perempuan Muslim yang mengenakan jilbab atau burqa dengan "kotak surat" dan "perampok bank". Namun setelah diselidiki, dia dinyatakan tidak bersalah.
Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Rumah Robertus Robet Didatangi 7 Tentara Sejak Sore
Meskipun May secara terbuka menentang Islamofobia, tetapi tidak pernah ada tindakan serius dari pemerintah atau partai untuk menyelesaikan masalah ini.
Berita Terkait
-
Berkunjung ke Masjid, Pemimpin Partai Buruh Inggris Dilempar Telur
-
Iran Kutuk Langkah Inggris Cantumkan Hizbullah Masuk Daftar Teroris
-
Ide Wisata Halal Sandiaga, Fahri Hamzah: Trauma Halal Pengidap Islamophobia
-
Makin Ganas di Inggris, Ini Top Skor Sementara Tim Garuda Select
-
Lansia Asal Inggris Tak Bayar Homestay dan Jadi Gelandangan di Yogyakarta
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah