Suara.com - Pada Kamis (7/3/2019) Rusia menyatakan, dua warga Amerika Serikat yang merupkan relawan gereja Mormon telah dideportasi karena melanggar hukum imigrasi di negara itu. Sementara dua lainnya berada dalam tahanan.
Kantor berita Rusia Interfax menyebut, mereka yang dideportasi adalah Kole Brodowski dan David Udo Keduanya telah diperintahkan meninggalkan Rusia oleh pengadilan di kota pelabuhan selatan Novorossiysk pada Kamis.
Mereka digambarkan sebagai relawan Gereja Yesus Kristus Santa Hari Terakhir atau Mormon.
"Memang benar ada penahanan terhadap warga-warga AS atas pelanggaran peraturan imigrasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova seperti diwartakan Reuters yang dilansir Antara, Jumat (8/3/2019).
"Empat orang ditahan, dua diperintahkan pengadilan untuk dipulangkan." Juru bicara Gereja membenarkan bahwa dua relawannya masih dalam tahanan.
"Mereka masih di dalam tahanan sementara pemulangannya masih dalam proses," kata Eric Hawkins, juru bicara gereja tersebut, melalui surat elektronik.
"Para pemuda itu berada dalam kondisi baik dan diperlakukan dengan baik, serta terus menjalin kontak dengan ketua misi dan keluarga mereka."
Diketahui, ada sejumlah tokoh Amerika Serikat yang ditahan di Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Paul Whelan, mantan Marinir AS yang tuduh sebagai mata-mata, bulan lalu dikenai perpanjangan penahanan untuk tiga bulan lagi sementara pihak berwenang sedang menyelidiki kasusnya.
Baca Juga: Ma'ruf Nilai Pelanggaran HAM Masa Lalu Lebih Baik Dituntaskan Lewat Islah
Lalu seorang investor ulung AS, Michael Calvey, bulan lalu ditahan dengan dugaan pencurian 2,5 miliar rubel (sekitar Rp 539,6 miliar). Dia menampik tuduhan tersebut.
Televisi KSL di negara bagian Utah, AS, tempat markas utama gereja Mormon berada, mengutip perkataan ayah salah seorang yang ditahan. Sang ayah mengatakan, bahwa kedua orang tersebut ditahan pada Jumat atas kecurigaan mengajar tanpa izin.
Interfax mengutip seorang pengacara salah satu pria itu bahwa pengadilan belum membuktikan apakah mereka dibayar untuk pekerjaannya dan apakah mereka memakai buku pelajaran.
Pengacara itu, Sergey Gliznutsa mengatakan, Gereja Yesus Kristus Santa Hari Terakhir terdaftar di Kementerian Kehakiman Rusia di bawah pasal yang menghargai kegiatan ragam budaya dan pendidikan, termasuk acara diskusi dengan orang-orang asing menggunakan bahasa asing.
Berita Terkait
-
Heboh, Kitab Injil Utuh dari Api Saat Bangunan Gereja Ludes Terbakar
-
Potret Mengerikan Jejak Badai Topan di Alabama
-
Reaksi Donald Trump Dengar Korea Utara Bangun Kembali Situs Rudalnya
-
AS Pasok Sistem Rudal Tercanggih ke Arab Saudi Senilai Rp 13,24 Triliun
-
General Motors Hentikan Produksi Chevrolet Cruze
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!