Suara.com - Prabowo Subianto menceritakan soal kekayaan negara yang mengalir ke luar negeri. Prabowo mengilustrasikan ceritanya dengan kisah Si Badu.
Prabowo memulai ceritanya kala Si Badu ingin membuka kebun kelapa sawit. Yang dilakukan Si Badu ialah meminta izin kepada bupati setempat, gubernur hingga ke Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhutanan.
Setelah itu, si Badu menghampiri Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat untuk mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU).
"Keluar HGU ini sertifikat HGU dari pemerintah RI juga kan karena Badan Pertanahan Indonesia jadi izin, izin, izin, keluar HGU," kata Prabowo pada pidatonya dalam acara Studium Generale 'Renaisans Indonesia' di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Kota Bandung, Jumat (8/3/2019).
Kemudian lanjut Prabowo, HGU itu digunakan Si Badu untuk menjadi jaminan ke bank pemerintah. Ternyata Si Badu mengajukan kredit.
Di sini Si Badu terlihat cerdik karena yang seharusnya satu hektare tanah cukup 3 ribu dolar AS, Si Badu malah ajukan 5 ribu dolar AS.
"Kredit turun. Ada indeks satu hektare sekian ribu dolar. Si Badu ini pintar, satu hektare cukup 3.000 dolar, dia ajukan 5.000 dolar, itu namanya markup," ujarnya.
Si Badu berhasil mendapat kredit yang diinginkan. Akan tetapi kata Prabowo, ternyata Si Badu belum menanamkan pohon kelapa sawit sama sekali.
Baca Juga: Prabowo: Elite Jakarta Selalu Bilang Rakyat Bodoh
Prabowo menyebut kalau uang Si Badu yang didapat dari kredit itu disimpan di luar negeri.
"Satu kubik kayu yang bagus Rp 2 juta. Paling jelek Rp 1 juta sajalah. Satu hektare berapa kubik? Dia belum tanam satu pohon kelapa sawit, dia untung lagi. Bayangkan kalau HGU-nya 100 ribu hektare," tuturnya.
Si Badu pun kembali mendapat keuntungan setelah kebun sawitnya mulai berjalan. Si Badu membuat pabrik pengolahan minyak kelapa yang nantinya dijual ke luar negeri.
"Dia bangun pabrik, bikin minyak kelapa sawit. Dikirim pakai mobil tangki yang bahan bakarnya solar. Solar itu disubsidi pakai APBN. Diantarkan menggunakan jalan kabupaten, melalui jembatan kabupaten, melalui jalan provinsi, didanai APBD, uang dari rakyat. Lalu melintasi jalan nasional yang dibiayai APBN," tuturnya.
"Sampai ke pelabuhan yang dibangun pemerintah. Pembayaran (jual beli minyak) ditaruh di luar negeri," ucap Prabowo menambahkan.
Prabowo kemudian membayangkan tanah, air, jaminan serta jalan yang digunakan Si Badu itu milik negara. Itu dimanfaatkan Si Badu untuk menyimpan dana di luar negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!
-
Program Prioritas Presiden Dinilai Berpihak pada Daerah, Tamsil Linrung Soroti Tantangan Lapangan